JAKARTA | Harian Merdeka
Ekonom senior Indef, Faisal Basri, memberikan pernyataan mengejutkan bahwa sekitar 15 menteri di dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) tengah merencanakan untuk mengundurkan diri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam keterangannya, Faisal Basri merinci beberapa nama yang termasuk dalam daftar tersebut.
Menurut Faisal Basri, di antara menteri yang berencana mengundurkan diri adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md. Ia menyebutkan bahwa dari menteri yang berasal dari PDI Perjuangan ada lima, dari PKB dua, sehingga total sepuluh menteri. Namun, menteri dari PPP tidak dimasukkan dalam daftar karena konflik dengan pengurus PPP saat ini.
Faisal Basri menilai bahwa menteri yang memiliki latar belakang teknokrat lebih siap untuk mengundurkan diri dibandingkan menteri dari partai politik. Khususnya, di Kementerian ESDM yang banyak diintervensi. Teknokrat, menurutnya, memiliki standar nilai dan etika yang tidak tertulis. Namun, intervensi untuk melanggar aturan membuat mereka memilih untuk mengundurkan diri.
“Teknokrat itu memiliki standar nilai, etika tidak tertulis. Kalau diminta oleh atasannya yang akhirnya melanggar aturan, ‘oh dia bilang sorry nggak mau’ kalau mau terus, saya mundur. Itu biasa di mana-mana. Di Israel begitu,” ungkap Faisal Basri.
Pernyataan Faisal Basri ini menciptakan kekhawatiran terkait stabilitas Kabinet Indonesia Maju dan memunculkan pertanyaan mengenai alasan di balik potensi pengunduran diri yang begitu masif dari para menteri.(red)