JAKARTA | Harian Merdeka
“Nggak ada pantas-pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan yang liyan dititipi kekuasaan tertinggi buat ngurusi isu toleransi. Digaji mahal pakai APBN, menghinakan rakyat yang menggaji. ora nduwe isin! PECAT,”
Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah bertemu penjual es teh Sunhaji (38) di Grabag, Kabupaten Magelang. Pertemuan Gus Miftah tersebut hanya berlangsung beberapa menit.
Sebagai informasi Sunhaji merupakan penjual es teh yang berjualan di acara yang dihadiri Gus Miftah di Magelang. Dia, sempat diolok-olok Gus Miftah hingga videonya viral.
Pantauan detikJateng, sekitar pukul 08.40 WIB, warga berdatangan di rumah Sunhaji, Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Rumah Sunhaji ramai didatangi warga bukan hanya dari Magelang saja, melainkan dari luar daerah.
detikJateng juga mendapat video momen pertemuan itu dari Camat Grabag, Sri Utari. Dalam video itu, terlihat Gus Miftah duduk bersama Sunhaji dan merangkulnya. Di sana, dia memina maaf kepada Sunhaji dan menyampaikan bahwa maksudnya hanya ingin bercanda.
“Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya,” kata Gus Miftah dalam pertemuan itu.
Gus Miftah juga menyebut Sunhaji merupakan sosok penjual es teh yang sering hadir saat pengajian. Dia juga berencana mengadakan pengajian di sekitar lokasi tersebut.
“Penjual es teh spesialis pengajian, ke mana-mana ngaji,”tambahnya.
Warga Gesari, Yuli HK mengatakan, Gus Miftah datang di rumah Sonhaji sekitar pukul 07.15 WIB. Gus Miftah kemudian bertemu dengan Sonhaji selama beberapa saat.
“Gus Miftah tadi datang sekitar pukul 07.15 WIB. Pertemuan kurang lebih 15 menitan,” kata Yuli kepada awak media, Rabu (4/12/2024).
Senang. Saya merasa bangga kedatangan Gus Miftah. Tapi, saya tidak berbicara banyak karena masalah ini sudah selesai,” kata Sunhaji dengan wajah berkaca-kaca.
“Gus Miftah mau ngaji di tempat ini (desa) sebelum tanggal 17 Desember,” sambung Sunhaji.
Sunhaji sendiri mengaku telah memaafkan Gus Miftah. “Saya sudah memaafkan,” ujarnya.
Sementara itu, beredar petisi ‘Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Presiden’ di laman change.org. Hingga Rabu, 4 Desember 2024 pukul 16.20 WIB, sudah 2.338 orang menandatangani petisi itu. Pada pukul 17.06 WIB, yang menandatangi petisi tersebut bertambah menjadi 2.549 orang.
Petisi ini muncul setelah video pernyataan Miftah yang dianggap menghina penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial. Sebelumnya, aktivis perempuan dan penulis, Kalis Mardiasih, juga meminta Miftah dicopot dari jabatannya di pemerintahan.
“Nggak ada pantas-pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan yang liyan dititipi kekuasaan tertinggi buat ngurusi isu toleransi. Digaji mahal pakai APBN, menghinakan rakyat yang menggaji. ora nduwe isin! PECAT,” kata Kalis Mardiasih, lewat akun media sosial X, pada Rabu, 4 Desember 2024.
Gus Miftah pun merespons desakan pencopotan dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan tersebut.
“Tidak usah tanya (soal desakan pencopotan) itu, itu bukan kewenangan saya,” kata Miftah ditemui di kediamannya, Rabu, 4 Desember 2024.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)RI dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Jazilul Fawaid, mengatakan desakan publik agar Miftah dicopot dari jabatannya merupakan bagian dari kebebasan publik dalam menyampaikan aspirasinya.
“Kalau soal desakan, sorotan publik, pandangan publik, tentu variatif,” kata Jazilul saat ditemui di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Desember 2024.
Menurut dia, banyak masyarakat yang geram dengan perkataan Miftah yang dianggap menghina seorang pedagang minuman.
“Saya pikir kita dengar sajalah, kita dengar saja sebagai desakan, sebagai kegeraman. Setiap orang boleh kan menyampaikan pendapatnya, apalagi orang sedang geram. Ya kita gak bisa melarang,” katanya.
Sebagaimana diberikan sebelumnya, video yang merekam momen Gus Miftah mengumpat ke penjual bakul es teh di suatu majelis di Magelang jadi viral di media sosial.
Dalam potongan video viral yang dilihat detikJateng dari 20Detik, terlihat awalnya Gus Miftah bertanya kepada pria penjual es teh itu.
“Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor),” ucap Gus Miftah dari atas panggung. Sontak para jemaah tertawa.
“Dol’en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir),” sambung Gus Miftah. Sementara itu kamera menyorot ke sosok si penjual es teh, pria berpeci yang menjunjung kayu alas dagangannya di atas kepala. (hab)