Menu

Mode Gelap
Menteri Ara Batalkan Rumah Subsidi Mini OPM Remehkan  Gibran Urusi Konflik Papua Pemerintah Tak Punya Duit Bebaskan Biaya SD & SMP Swasta Gratis Dugaan Korupsi Tata Kelola BBM Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Penerima Bansos Terlibat Teroris

Pemerintahan · 14 Des 2024 16:39 WIB ·

Kolaborasi Total: Langkah Efektif Redam Pengangguran Terbuka


Kolaborasi Total: Langkah Efektif Redam Pengangguran Terbuka Perbesar

BANTEN | Harian Merdeka


Dalam penanganan pengangguran terbuka, diperlukan kolaborasi semua pihak. Hal itu mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) Solusi Menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Banten di Aula Sekretariat Daerah Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (12/12/2024).

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Banten Agus Setiawan mengatakan, tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten, dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

“Alhamdulillah, pada tahun ini kita berada di urutan kedua setelah Jawa Barat. Namun, jika kita telusuri, penurunan pengangguran di Banten sebenarnya cukup signifikan,” bacanya.

Dibacakan, jika diperhatikan, setelah tahun 2021 hingga 2024, tren pengangguran di Provinsi Banten terus menurun. Dari 8,9% turun menjadi 8,09%, kemudian turun lagi menjadi 7,5%, dan yang terakhir menjadi 6,8%. Tren penurunan cukup signifikan, terutama antara tahun 2023 dan 2024, di mana penurunan mencapai hampir 1%. Sementara secara nasional, penurunan hanya 0,41%. Penurunan di Provinsi Banten duakali lebih tinggi daripada penurunan nasional.

“Ke depan, kita akan mencari solusi untuk menurunkan tingkat pengangguran ini dengan menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan kompetensi. Ada beberapa sektor yang berpotensi menyerap tenaga kerja, seperti pariwisata, pertanian, dan UMKM,” baca Agus.

Provinsi Banten akan merumuskan kompetensi yang dibutuhkan di sektor-sektor itu dan mengintegrasikannya dengan pendidikan di SMK. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) akan mengomandoi dan menyatukan semua pihak untuk mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja, serta merumuskan arah pelatihan-pelatihan BLK yang sesuai.

Selain itu, Provinsi Banten juga melibatkan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Ketenagakerjaan, Akademisi, dan BPS. “Intinya pentahelix. Kita harus bekerja sama agar upaya menurunkan tingkat pengangguran yang selama ini dikenal tinggi bisa berhasil,” baca Agus.

Selanjutnya Agus mengajak semua pihak untuk berpikiran positip terkait kondisi yang ada. Misalnya terkait dengan bonus demografi, kita sikapi bersama bahwa ini merupakan peluang dan tantangan untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan.
Semua pihak memiliki peran penting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar berkompeten dalam memasuki lapangan pekerjaan maupun peluang usaha. Untuk itu, kita akan berkumpul di Disnaker untuk merumuskan langkah-langkah yang dapat mengkolaborasikan semua pihak, sehingga masyarakat kita bisa terserap di lapangan pekerjaan maupun peluang usaha.

FGD dipandu oleh Staf Ahli Gubernur Banten Agus Setiawan dengan narasumber Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Darmawansyah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untirta Tubagus Ismail, Ahli Statistik BPS Provinsi Banten Nurina Paramitasari, serta Kepala Bidang Disnakertrans Provinsi Banten Yuni Stiasari.(hmi)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Menteri Ara Batalkan Rumah Subsidi Mini

11 Juli 2025 - 12:12 WIB

OPM Remehkan  Gibran Urusi Konflik Papua

11 Juli 2025 - 12:04 WIB

700 Ribu Data Kemhan Diretas

10 Juli 2025 - 10:45 WIB

Wapres Gibran Ditugaskan Tangani kasus HAM di Papua

9 Juli 2025 - 15:55 WIB

Pemerintah Diminta Usut Dugaan Penerima Bansos Terlibat Judol

9 Juli 2025 - 15:50 WIB

Wali Kota Tangerang Resmi Buka Liga FORSSEKOT U-8 hingga U-12 Tahun 2025

7 Juli 2025 - 15:25 WIB

Trending di Pemerintahan