Menu

Mode Gelap
Kementerian LH Segel KEK Lido HUT Ke-17, DPD Partai Gerindra Banten Sediakan Makan Siang Gratis Truk Galian Tanah Dilarang Melintas Maarten Paes Tidak Khawatir Hadapi Jepang Al Muktabar Hadiri Syukuran HUT ke-79 Korps Brimob di Polda Banten

Daerah · 17 Okt 2024 14:30 WIB ·

Upaya Mentan Antisipasi Dampak El Nino


Upaya Mentan Antisipasi Dampak El Nino Perbesar

JAKARTA | Harian Merdeka

Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengantisipasi dampak El Nino yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan menunjukkan hasil. itu dibuktikan dari produksi beras masih tetap terjaga.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, dirinya fokus bekerja pada program peningkatan produksi yang ketat. Langkah ini menjawab kekhawatiran publik terkait kemampuan Indonesia dalam menjaga produksi beras di tengah tantangan iklim ekstrim.

Berdasarkan keterangan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Moch. Arief Cahyono, sejak dilantik Oktober 2023, Andi Amran Sulaiman beserta jajarannya mengambil langkah mitigasi untuk menghadapi dampak El Nino dengan mengoptimalkan sumber air melalui pompanisasi.

“Sejak November 2023 Pak Mentan sudah sampaikan ada potensi pergeseran masa tanam dan defisit produksi di awal tahun 2024. Langkah cepat beliau adalah dengan realokasi eksternal dan internal anggaran Eselon I Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp 1 triliun. Anggaran ini digunakan untuk penyediaan benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk, dan pestisida,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (16/10).

Dalam konferensi pers hari Selasa (15/10/2024), Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan tahun 2023. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan luas panen menurun karena dampak fenomena El Nino yang menyebabkan mundurnya musim tanam.

Arief membenarkan keterlambatan masa tanam yang terjadi pada akhir 2023 menyebabkan masa panen raya yang mestinya terjadi di bulan Maret-April 2024 bergeser. Konsekuensinya, terjadi defisit produksi di awal tahun 2024 yang ditutupi dengan pengadaan beras sebesar 3,5 juta ton dari luar negeri oleh Bulog.(jr)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Hentikan Operasional Angkutan Tradisional, Pemprov Jabar berikan Kompensasi

21 Maret 2025 - 11:23 WIB

Pengurus PWI Kota Tangerang Periode 2025-2028 Dilantik

21 Maret 2025 - 10:37 WIB

Wabup Tangerang Intan Nurul, Tinjau GPM di Kecamatan Balaraja

21 Maret 2025 - 10:32 WIB

Atasi Sampah Kota Tangerang, Banksasuci Usulkan 1 Kelurahan 1 TPS3R

21 Maret 2025 - 10:15 WIB

Zulhas Kaget Melihat Timbunan Sampah Setara Gedung 20 Lantai

20 Maret 2025 - 11:45 WIB

Mendag, Pertamina dan Polri Segel SPBU Sentul

20 Maret 2025 - 11:40 WIB

Trending di Daerah