Menu

Mode Gelap
Sandiaga Dukung Jokowi “Partai Perorangan” Demokrat Jakarta Ucapkan Selamat buat Pramono-Rano Karno 2 Bidan Jualan 66 Bayi di Yogyakarta “Jakarta Makin Menyala!” Megawati Minta Resmikan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

Ekbis · 24 Okt 2023 08:30 WIB ·

Dolar AS Bikin Rupiah Anjlok, Gubernur BI-Menkeu Dipanggil Presiden


Dolar AS Bikin Rupiah Anjlok, Gubernur BI-Menkeu Dipanggil Presiden Perbesar

” Nilai tukar rupiah terus digencet ke level Rp 16.000. Terkini, nilai tukar dolar AS berada di Rp 15.945, terpaut 55 poin ke level Rp 16.000″.

JAKARTA | Harian Merdeka

Gawat! Nilai rupiah anjlok terhadap dolar Amerika Serikat. Saat ini rupiah terus tertekan menuju level Rp 16 ribu. Melemahnya nilai rupiah dikarenakan oleh faktor eksternal.

Melihat rupiah “berdarah-darah”, Presiden RI memanggil Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) merapat ke Istana Negara.

Berdasarkan pantauan, anggota KSSK datang pertama adalah Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Namun, dirinya tak menjelaskan apakah agenda rapat tersebut membahas soal nilai rupiah yang merosot. “Mau tahu aja (sambil tersenyum),” ujar Perry, Senin (23/10/2023).

Sekitar pukul 15.20 WIB, giliran Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, tiba. Disusul Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa 5 menit setelahnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi yang paling terakhir tiba sekitar pukul 16.15 WIB. Ketika tiba dia tidak menjawab satu pun pertanyaan wartawan. “Udah telat,” sambil berlari masuk ke Istana Negara.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terus digencet ke level Rp 16.000. Terkini, nilai tukar dolar AS berada di Rp 15.945, terpaut 55 poin ke level Rp 16.000.

Analis DFCX Futures Lukman Leong mengatakan, faktor eksternal masih menjadi penyumbang tenaga dolar AS untuk menggencet Rupiah.

Ia pun menduga merosotnya rupiah terhadap nilai mata uang dolar AS disebabkan oleh naiknya imbal hasil obligasi AS oleh kekhawatiran akan prospek suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve yang juga menguatkan mata uang negeri Paman Sam.

“Investor pun mengantisipasi data PDB AS minggu ini yang diperkirakan akan tumbuh kuat 4,2% serta data inflasi PCE AS. Investor juga mengantisipasi sikap hawkish dari Powell yang akan kembali berpidato minggu ini,” ungkap Lukman, dilansir detik Senin (23/10/2023).

Faktor lainnya, lanjut Lukman, adalah perang Israel-Hamas yang mendorong kenaikan uang dolar AS. Konflik dua negara itu juga mengerek kenaikan harga minyak mentah yang pada ujungnya menaikkan nilai tukar Dolar.

“Faktor lainnya yang juga berperan adalah kekuatiran akan eskalasi perang Israel-Hamas dan harga minyak mentah dunia yang kembali tinggi,” beber Lukman.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra juga mengamini faktor eksternal menjadi pemicu utama Dolar terus berjaya. Konflik Israel-Hamas memicu pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan beralih ke Dolar sebagai safe haven.(jr/you)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pengusaha Bayar Upah Karyawan yang Masuk Hari Libur Nasional

13 Desember 2024 - 14:06 WIB

UMP Jakarta Naik 6,5 %

12 Desember 2024 - 10:14 WIB

Pemerintah Salurkan Bansos Beras Awal 2025

4 Desember 2024 - 17:05 WIB

Penggunaan Energi Fosil Selesai 15 Tahun ke depan

21 November 2024 - 16:00 WIB

Gaji Lulusan S1 & S2 Rata-rata 4,96 Juta/bulan

20 November 2024 - 11:35 WIB

PPN 12%, Modal Usaha Membengkak

20 November 2024 - 11:15 WIB

Trending di Nasional