JAKARTA | Harian Merdeka
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengklaim tidak akan terjun ke politik usai pensiun dari militer November 2023. Dudung mengklaim lebih memilih bertani ketimbang terjun ke politik.
“Enggak lah, saya enggak berpolitik, mau nyangkul aja. Saya mau bertani aja lah,” kata Dudung di Jakarta Selatan, Kamis (12/10).
Ia enggan berkomentar ketika ditanya soal siapa perwira tinggi yang berpotensi menggantikannya sebagai KSAD.
“Oh saya belum tahu itu,” kata Dudung.
Dudung bakal berusia 58 tahun pada November 2023. Berdasar pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, dijelaskan bahwa prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 tahun bagi perwira, dan 53 tahun bagi bintara serta tamtama.
Beberapa waktu lalu, Anggota Komisi I DPR, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin menilai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto merupakan perwira tinggi yang paling berpeluang menggantikan Dudung di antara dua nama lain, yakni Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak dan Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto.
Hasan menilai Suharyanto paling senior dibanding Maruli dan Agus Subiyanto.
“Suharyanto ini lebih senior dan sebagai Kepala BNPB memiliki pengalaman teritorial yang lebih dari yang lain, sehingga paling berpeluang menjadi KSAD,” ucap Hasan.
Suharyanto merupakan lulusan Akmil 1989 kelahiran 8 September 1967. Ia akan memasuki usia 56 tahun pada September mendatang dan pensiunan pada 1 Oktober 2025.
Sedangkan, Wakasad Letjen Agus Subiyanto adalah lulusan Akmil 1991, lahir pada 5 Agustus 1967 dan akan pensiun 1 September 2025.
Sementara, Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak merupakan yang paling muda. Ia lulusan Akmil 1992, lahir pada 24 Februari 1970 dan baru pensiun Maret 2028.(hab/cn/hmi)