LEBAK | Harian Merdeka
Sejumlah petani sayuran di Kabupaten Lebak, merasa kewalahan melayani permintaan pasar saat musim kemarau yang terjadi sekarang ini. Permintaan aneka sayuran tersebut, seperti oyong, kacang panjang, ketimun, dan terung pada musim kemarau bisa mencapai dua ton dari sebelumnya satu ton per hari.
“Permintaan aneka sayuran itu meningkat dari sebelumnya satu ton kini menjadi dua ton per hari,” kata Dede (65) petani di Blok Kanaga, Kecamatan Warunggunung, Rabu (13/09/2023).
Kata Dede, pendapatan petani aneka sayuran pada musim kemarau sangat diuntungkan hingga mencapai dua kali lipat.
Ia mengatakan, tingginya permintaan pasar itu tentu bisa menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 14 orang dengan pendapatan rata-rata Rp70 ribu/hari. Mereka para pekerja itu mulai menanam,merawat hingga memetik panen.
“Kami setiap musim kemarau itu beralih ke sayuran dataran rendah dibandingkan tanaman padi, karena lebih menguntungkan,” ucap Dede.
Begitu juga petani lainnya, Mulyadi (55) warga Bojongleles, Kabupaten Lebak mengatakan, dirinya selama musim kemarau dan terhitung sejak tiga pekan terakhir ini cukup diuntungkan, karena permintaan aneka sayuran meningkat.
Saat ini, pihaknya melayani permintaan sayuran paria, ketimun dan kacang panjang bisa mencapai dua ton dari sebelumnya satu ton/hari.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar, mengajak petani pada musim kemarau agar mengembangkan aneka tanaman sayuran dataran rendah, seperti kacang panjang, terong, ketimun, oyong dan paria, karena tidak memerlukan pasokan air banyak.
Selain itu juga permintaan pasar cenderung meningkat dan menguntungkan pendapatan ekonomi petani.
“Kami mengapresiasi petani sayuran dataran rendah bisa memenuhi permintaan pasar lokal hingga Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang dan bisa menggulirkan ratusan juta rupiah/hari,” kata Deni. (eem/hmi)