JAKARTA | Harian Merdeka
Dalam upayanya membangun Kepulauan Seribu tanpa merusak lingkungan, Ahmed Zaki Iskandar, calon anggota legislatif DPR RI dari dapil Jakarta 3 (Jakarta Utara dan Jakarta Barat serta Kepulauan Seribu), menyoroti potensi besar wilayah itu. Mengungkapkan visinya, Zaki Iskandar berfokus pada pelestarian lingkungan sambil memanfaatkan potensi perdagangan blue carbon dan pariwisata.
Zaki Iskandar merupakan Bupati Tangerang dua periode, 2013-2018 dan 2018-2023 yang sukses memulihkan kawasan pesisir Ketapang di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Memiliki visi yang lebih luas, Zaki Iskandar yang menyelesaikan jabatan Bupati Tangerang pada Oktober 2023, kini siap mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk masyarakat Jakarta.
Zaki Iskandar menyatakan, Kepulauan Seribu memiliki potensi besar pada perdagangan blue carbon dan pariwisata
“Selain potensi pariwisata, ada potensi carbon trade atau perdagangan karbon. Salah satu yang paling besar adalah dari blue carbon melalui ekosistem pesisir dan laut, seperti mangrove,” ujar Zaki dalam keterangan tertulis, Kamis (7/12/2023).
“Ini harus diatur dengan baik dan benar, sehingga membawa kemaslahatan bagi masyarakat di Kepulauan Seribu,” lanjut Bang Zaki.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta ini menjelaskan, potensi Kepulauan Seribu terdiri atas dua aspek penting. Pertama, perdagangan blue carbon melalui ekosistem pesisir dan laut seperti mangrove.
Kedua, destinasti wisata dengan lebih dari 200 pulau yang unik dan indah.
Untuk itu, Bang Zaki menyiapkan dua aksi konkret yaitu, pertama; memaksimalkan potensi pariwisata dan perdagangan karbon untuk masyarakat, dan yang kedua pembangunan infrastruktur dan peningkatan armada kapal untuk transportasi penumpang.
Bang Zaki bukan sekadar menawarkan konsep. Zaki Iskandar telah sukses membangun Desa Ketapang di Kabupaten Tangerang sebagai kawasan pariwisata.
Zaki berhasil mentransformasi desa nelayan kumuh menjadi destinasi pariwisata melalui bedah rumah, pembangunan sanitasi, dan pelatihan UMKM.
Hasilnya, pada semester pertama 2023, Desa Ketapang mencatatkan pendapatan ekonnomi mencapai Rp 1,47 miliar
Cegah Jakarta Tenggelam
Salah satu isu besar yang dihadapi kawasan pesisir Jakarta adalah abrasi yang menyebabkan hilangnya ekosistem dan sebagian daerah pesisir.
Data dari berbagai penelitian menunjukkan, sejak 1974 Jakarta mengalami penurunan hingga 4,5 meter.
Zaki menyatakan, penyebab abrasi adalah inkonsistensi penanaman mangrove dan penyedotan air tanah secara berlebihan.
Untuk menahan laju penurunan tanah, menurut Bang Zaki, ada tiga hal yang perlu dilakukan yakni penanaman mangrove secara berkelanjutan, membangun saluran pipa komunal di pesisir Jakarta, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
“Tata kelola yang baik di kawasan pesisir bukan hal yang mudah dan memerlukan konsistensi. Juga menyadarkan masyarakat bahwa laut dan pesisir adalah satu kesatuan yang bisa menghadirkan kehidupan yang lebih baik,” tegas Zaki Iskandar.(hmi)