JAKARTA | Harian Merdeka
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap melaksanakan pola hidup sehat dan tidak melakukan aktifitas seks diluar kewajaran untuk mencegah maraknya kasus cacar monyet.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan tujuh kasus konfirmasi Monkeypox di Indonesia ditemukan di wilayah DKI Jakarta.
Hingga Senin 23 Oktober 2023, tujuh kasus tersebut berada di sejumlah wilayah seperti Jatinegara (1 kasus), Mampang (1 kasus), Setiabudi (2 kasus), Grogol Petamburan (1 kasus), Kebayoran Lama (1 kasus), dan Kembangan (1 kasus).
Seluruh pasien positif cacar monyet kata Ngabila adalah laki-laki usia produktif.
Mayoritas atau sekitar 71 persen adalah laki-laki berusia 25-29 tahun, sementara 29 persen diantaranya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.
Dari hasil penelusuran diketahui 6 pasien Monkeypox juga merupakan Orang Dengan HIV (ODHIV), dan memiliki orientasi Biseksual.
Para pasien disebut Ngabila sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Perawatan akan dilakukan hingga luka mengering dengan sempurna. Pihaknya juga terus melakukan tracing kepada orang yang kerap berhubungan dengan pasien positif cacar monyet.
Cacar monyet dijelaskan Ngabila memiliki faktor prilaku seks beresiko dengan ciri-ciri muncul lesi dan ruam kemerahan, dan diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan.
Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.(hab)