Menu

Mode Gelap
Kementerian LH Segel KEK Lido HUT Ke-17, DPD Partai Gerindra Banten Sediakan Makan Siang Gratis Truk Galian Tanah Dilarang Melintas Maarten Paes Tidak Khawatir Hadapi Jepang Al Muktabar Hadiri Syukuran HUT ke-79 Korps Brimob di Polda Banten

Daerah · 20 Nov 2024 13:00 WIB ·

900 KK Dadap Krisis Air Bersih


900 KK Dadap Krisis Air Bersih Perbesar

JAKARTA | Harian Merdeka

Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan sebanyak 900 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, krisis air bersih.

Ketua KPPI Kabupaten Tangerang Rosita di Tangerangmenuturkan, di daerahnya air bersih sulit dicari. Untuk air minum dan keperluan mandi serta mencuci baju terpaksa harus membelinya dari pedagang air agar bisa memenuhi kebutuhannya.

“Untuk warga yang saat ini krisis air itu mencakup RT 01 hingga 03 di Kampung Dadap. Warga seluruhnya beli air untuk memenuhi kebutuhan itu,” katanya dikutip antaranews.

Ia menyebutkan, sedikitnya terdapat 3 rukun tetangga dengan 900 kepala keluarga (KK) yang kesulitan air bersih. Dari ratusan warga pesisir ini sudah bertahun-tahun mengalami permasalahan kebutuhan air bersih tersebut.

Menurutnya, dengan kondisi dan lokasi yang sangat sulit dari sumber air menjadi dasar permasalahan yang dialami warga. Apa lagi permasalahan itu bertambah ketika ada pembangunan proyek strategis nasional yang dilakukan oleh pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

“Dengan kondisi ini tentunya sangat menyulitkan warga. Di mana, kami harus mengeluarkan biaya lebih untuk memenuhi kebutuhan air itu,” ujarnya.

Ia mengungkapkan sejauh ini aliran air tanah dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Tangerang jumlahnya sangat terbatas, bahkan jangkauannya belum sampai ke kawasan permukiman Kelurahan Dadap.

Kendati demikian, berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan air bersih baru mencapai tahapan respon. Di antaranya seperti distribusi air bersih melalui mobil tanki yang harus melalui proses pemesanan.

“Sekarang kalau ketersediaan air habis, kita itu bisa mengeluarkan biaya Rp35 ribu dalam sehari itu. Dan kondisi ini sudah dijalani bertahun-tahun, tetapi tidak pernah ada solusi dari pemerintah,” ujarnya.

Dia berharap, ke depan pemerintah daerah agar bisa menyediakan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, agar tidak kesulitan jika kemudian hari terjadi kemarau panjang.

“Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan masalah lingkungan kami. Kebutuhan air bersih bisa dipenuhi agar kami tidak semakin berat menanggung beban yang diderita selama ini,” Tambahnya. (jr)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang Apresiasi Disbudpar dalam Pengembangan Promosi Wisata Daerah

30 April 2025 - 10:55 WIB

Atasi Kemacetan Lalu Lintas, Dishub Kota Tangerang Mulai Optimalisasi U-Turn Jalan Maulana Hasanudin Cipondoh

29 April 2025 - 12:09 WIB

Dicek Andra Soni Pekan Lalu, Jembatan Rusak di Pandeglang Kini Sudah Mulus

29 April 2025 - 11:43 WIB

Dukung Penyerapan Tenaga Kerja, DPRD Puji Program OJT dan Job Fair Kota Tangerang

29 April 2025 - 11:01 WIB

Ciptakan Kawasan Bersih, Kecamatan Benda Kota Tangerang Tertibkan PKL dan Bangunan Liar Secara Humanis

29 April 2025 - 10:57 WIB

Perda Pajak dan Retribusi di Kota Tangerang Direvisi, DPRD: Jangan Sampai Memberatkan Masyarakat

28 April 2025 - 15:10 WIB

Trending di Daerah