JAKARTA | Harian Merdeka
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif menyebut Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep, lebih baik mendatangi KPK untuk mengklarifikasi dugaan gratifikasi yang ramai diperbincangkan di media sosial.
“Seandainya Kaesang sendiri pergi ke KPK itu akan jauh lebih baik biar bisa lebih jelas semua,” ujar Laode, Jakarta, dikutip inilah.com, Rabu (28/8).
Selain itu, ia mengatakan bahwa Kaesang dapat mendeklarasikan dugaan gratifikasi yang dipertanyakan oleh publik meskipun menjabat sebagai ketua umum partai politik.
“Dia ini kan ketua partai sekarang ya, belum pejabat publik, tetapi ketua partai itu kan sebenarnya jabatan publik ya. Nah oleh karena itu, memang kalau misalnya ada sumbangan-sumbangan dari pihak lain, baik itu dalam bentuk cash (tunai) maupun in-kind (fasilitas), itu seharusnya memang di-declare (dideklarasikan agar bisa lebih jelas,” jelasnya.
Ia menilai KPK dapat mengklarifikasi dugaan klarifikasi secara langsung tanpa menunggu Kaesang berkunjung ke kantor komisi antirasuah tersebut.
“Ya kalau mereka ada laporan, dan mereka mengetahui, dan ingin itu (klarifikasi tanpa menunggu Kaesang ke KPK, red,) ya boleh saja. Boleh saja KPK itu. Ya bisa saja untuk mengklarifikasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut dugaan gratifikasi yang diterima anak dan mantu Presiden Jokowi, Kaesang Pangareb dan Erina Gundono. Dugaan gratifikasi itu berupa fasilitas perjalanan ke Amerika Serikat dengan jet pribadi Gulfstream G650 serta sejumlah barang mewah yang dimiliki Erina.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata menegaskan, semua orang berkedudukan sama dimata hukum walupun itu keluarga presiden serta menjadi sorotan publik.
“Kita berprinsip semua orang berkedudukan sama di depan hukum. Pimpinan sendiri sebenarnya sudah memerintahkan direktur gratifikasi. Tolong dong itu informasi informasi dari media itu diklarifikasi,” kata Alex ketika jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2024).
Menurut Alex, dugaan penerimaan gratifikasi yang diterima oleh Kaesang bisa diusut oleh lembaga antirasuah. Sebab, berkaitan dengan jabatan ayahnya selaku penyelenggara negara.
“Sepanjang patut diduga bahwa pemberian pemberian fasilitas dan sebagainya ada hubungannya dengan jabatan dari orang tuanya,” ucapnya.
Tak hanya itu, Alex juga mengusut harta kekayaan milik Kaesang. Hal ini perlu diulik dari mana sumber asal usul harta kekayaan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini.
“Siapa yang memberikan fasilitas itu dan sebagainya harus clear,” ucapnya menekan.
Di ketahui, perbincangan terkait pamer harta atau gaya hidup mewah Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono, belum surut di jagat media sosial (medsos). Mulai daftar belanjaan, kekayaan Kaesang, hingga pemilik jet mewah yang mengantar Kaesang-Erina ke AS, terus diulas.
Akun medsos X yakni @ardisatriawan, Selasa (27/8), menuliskan beberapa poin yang cukup panjang dan menggelitik. Misalnya, Erina pamerkan roti seharga US$25-US$27 atau sekitar Rp400 ribu.
“Beli roti Rp400 ribu (25-27 USD). Ini bukan roti biasa tapi sandwich mewah, Chilled Mayo Lobster dari Broad Street Oyster Co, Los Angeles. Buat warga lokal pun hitungannya udah mahal,” tulis Ardianto Satriawan, pemilik akun @ardisatriawan.
Demikian pula ketika Erina flexing beli kereta dorong bayi atau stroller mewah yang seharga skuter matik keluaran anyar di Indonesia. “Beli stroller, mereknya Mima. Stroller high-class itu, seharga sekitar Rp23 juta,” tulisnya (jr)