Menu

Mode Gelap
Soksi Minta Atribut Mad Romli Berlogo Golkar Diturunkan SAVEtember ROOM PACKAGE” Hadir dengan Berbagai Keuntungan Staycation Menarik di Hotel Santika Premiere Bintaro Kaesang Pangarep Menghilang? Diawasi dengan Teknologi AI, 1 Oktober, Pertalite Dibatasi Operasional RT RW Rp 4 Juta

Pemerintahan · 27 Agu 2024 10:41 WIB ·

Mahasiswa & Dosen UGM Nyalakan Lilin Darurat Demokrasi


Mahasiswa & Dosen UGM Nyalakan Lilin Darurat Demokrasi Perbesar

JAKARTA | Harian Merdeka

Ratusan mahasiswa dan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) berunjuk rasa dengan menyalakan lilin sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi darurat demokrasi Indonesia akhir-akhir ini.

Aksi ini dilakukan di kompleks Balairung, UGM, Sleman, DIY, Senin (26/8) malam, tepatnya di bawah pohon Bodhi. Beberapa mahasiswa yang hadir dari fakultas FMIPA, Psikologi, Hukum, dan beberapa lainnya.

Koordinator acara, Monica Ratna Theodora menjelaskan bahwa aksi ini tak lepas dari kontroversi rencana pengesahan RUU Pilkada oleh DPR RI yang berpotensi menganulir putusan MK tentang persyaratan pencalonan.

“Aksi kita kali ini juga tidak terlepas dari UU Pemilu yang mau diacak-acak dan mendekati Pilkada,” ujar Monica, dikutip cnnindonesia com, Senin malam.

Mereka mengkritik revisi UU Pilkada yang dilakukan anggota DPR sudah jelas untuk kepentingan kelompok tertentu.

Ia menyebut, aksi menyalakan lilin berlangsung di bawah Pohon Bodhi sebagai simbol Buddha untuk kapasitas manusia dalam mencapai pencerahan.

“Kenapa memilih lilin sebagai penerangan kita karena itu sebagai arti untuk penerangan menerangi dari pohon ilmu pengetahuan yang sudah lama gelap, kita terangi dengan cahaya lilin untuk menerangi semangat kita,” tuturnya.

Melalu kegiatan ini, ia berharap mahasiswa bisa melakukan konsolidasi untuk melancarkan aksi turun ke jalan sekaligus diskusi menyikapi situasi demokrasi belakangan ini.

Ricardo Simarmata adalah salah satu dosen yang mengikuti acara ini. Menurutnya, dosen dan mahasiswa telah disatukan penggunaan akal sehat menyikapi situasi demokrasi dewasa ini.

Dosen Fakultas Hukum UGM itu tergerak dalam aksi ini demi memberikan jaminan keamanan bagi para mahasiswa untuk keberlangsungan aktivitas kampus mereka.

“Jadi karena itu nggak ada lagi identitas mahasiswa dan dosen karena sama-sama menggunakan alat yang sama itu akal yang sehat gitu,” ujarnya.

“Dan kami di Fakultas Hukum merasa perlu mendukung supaya mahasiswa juga nggak takut, nggak khawatir kalau dia ikut terlibat gini nanti nggak bisa ikut ujian atau bahkan ada teguran atau sanksi, kita bantu mahasiswa itu salah satunya juga di luar soal isunya ya juga itu untuk memastikan mereka tidak khawatir dengan langkah yang diambil itu,” ungkapnya. (jr)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Soksi Minta Atribut Mad Romli Berlogo Golkar Diturunkan

9 September 2024 - 10:02 WIB

Kaesang Pangarep Menghilang?

4 September 2024 - 10:32 WIB

Diawasi dengan Teknologi AI, 1 Oktober, Pertalite Dibatasi

4 September 2024 - 10:27 WIB

Operasional RT RW Rp 4 Juta

4 September 2024 - 10:21 WIB

44 Karyawan PSSI Dipecat

4 September 2024 - 10:11 WIB

Gaji Pekerja Dipotong Buat Pensiun

4 September 2024 - 10:04 WIB

Trending di Nasional