BANTEN | Harian Merdeka
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Banten Virgojanti mengatakan angka inflasi di Provinsi Banten hingga saat ini masih terkendali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi Provinsi Banten secara Year on Year (y-o-y) pada bulan September 2023 sebesar 2,04 persen.
“Secara umum untuk tingkat inflasi kita (Provinsi Banten) masih tetap berada di 2,04 persen. Namun di dalam kondisi inflasi terkendali itu, masih ditemukan sejumlah harga komoditas pangan yang masih berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Pemerintah,” ungkap Virgojanti usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (23/10/2023).
Disampaikan, komoditas pangan yang mengalami fluktuasi harga diantaranya: beras, gula, dan cabai rawit. Hal itu hampir terjadi di seluruh wilayah.
“Namun, bila kita perhatikan untuk di wilayah Provinsi Banten. Untuk beras medium ada penurunan, walaupun harganya masih berada di atas HET,” katanya.
Lebih lanjut, Virgojanti menuturkan terdapat kondisi-kondisi tertentu di masing-masing Kabupaten/Kota yang dapat menyebabkan perbedaan harga sejumlah komoditas pangan.
“Artinya treatment yang dilakukan harus menyesuaikan dengan kondisi suatu daerah tersebut, misalnya di daerah A harga beras naik, maka operasi pasar berasnya ditingkatkan lagi. Sedangkan untuk yang telah baik, tetap kita kendalikan. Agar harga tidak mengalami fluktuasi,” jelasnya.
Masih menurut Virgojanti, Pemprov Banten juga memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dapat digelontorkan apabila terjadinya kelangkaan atau kerawanan pangan.
“Untuk saat ini masih pada tahapan operasi pasar dan penyaluran beras SPHP oleh Bulog untuk stabilitas harga. Oleh karena itu, kita juga minta ke Bulog untuk gencar dan masif mendistribusikan beras SPHP,” imbuhnya.
Kemudian, pihaknya juga meminta kepada Tim Satgas Pangan Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten untuk dapat terus melakukan pengawasan agar tidak terjadinya penyelewengan beras SPHP.
“Diharapkan pendistribusian tersebut dapat diawasi secara optimal oleh seluruh tim satgas pangan,” tandasnya.(hmi)