JAKARTA | Harian Merdeka
Dengan menggandeng Gibran Rakabuming Raka, Bacapres Prabowo Subianto dinilai Pengamat Politik Universitas Airlangga Hari Fitrianto mendapatkan banyak keuntungan.
Keuntungan yang dimaksud adalah “Jokowi Effect” hingga potensi besarnya raupan suara milenial dan generasi Z.
“Saya kira ada banyak hal dari Gibran, yang bisa dikapitalisasi, bisa didorong menjadi sumber daya pemenangan juga strategi kampanye,” kata Hari di Surabaya, kemarin.
Hari juga menyebut pasangan Prabowo-Gibran paling berpotensi mendapatkan “Jokowi Effect” karena dinilai memiliki kedekatan lebih dengan Joko Widodo, ketimbang dua pasangan lainnya, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD maupun Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Hal itu disebabkan faktor Gibran yang merupakan anak sulung Presiden Joko Widodo. Sedangkan Prabowo merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju.
“Prabowo-Gibran bisa melakukan klaim secara terbuka bahwa mereka ini suksesor dari kepemimpinan Jokowi selama dua periode ini, mereka adalah penerus karena yang satu menterinya dan satu lagi anak kandungnya,” ujarnya.
Sementara itu, Hari menyebut meski Prabowo berpengalaman sebagai peserta pilpres, namun itu belum dirasanya cukup, apalagi pada konstelasi politik tahun depan pemilih dari kalangan pemuda jumlahnya besar.
Tercatat, Daftar Pemilih Tetap (DPT) milenial untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mencapai 68.822.389 atau 33,60 dan pemilih kalangan generasi z sebesar 46.800.161 atau 22,85 persen dari total keseluruhan DPT yang berjumlah 204.807.222.
Karena itu, Prabowo menggandeng Gibran yang masih berusia 36 tahun sebagai jembatan mendulang suara dari kalangan milenial dan generasi z (gen z).
“Tinggal bagaimana masyarakat percaya dengan story telling Gibran terkait dirinya, apakah Gibran bisa meyakinkan mereka,” tuturnya.
Sebagaimana yang diketahui, pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, siang tadi.(fix/jr)