Menu

Mode Gelap
Kementerian LH Segel KEK Lido HUT Ke-17, DPD Partai Gerindra Banten Sediakan Makan Siang Gratis Truk Galian Tanah Dilarang Melintas Maarten Paes Tidak Khawatir Hadapi Jepang Al Muktabar Hadiri Syukuran HUT ke-79 Korps Brimob di Polda Banten

Bisnis · 9 Okt 2024 13:31 WIB ·

Program MBG Serap 1,5 Juta Pengangguran


Program MBG Serap 1,5 Juta Pengangguran Perbesar

JAKARTA | Harian Merdeka

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintahan Prabowo Subianto memberikan efek domino yang bikin ‘nendang’. Salah satunya, menciptakan lapangan kerja baru.

Tak tanggung-tanggung, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyebut, 1,5 juta pekerja akan terserap dari implementasi MBG.

“Kalau menggunakan alat masak tradisional membutuhkan sekitar 45-46 orang. Jadi, jika menggunakan asumsi tradisional, akan ada peluang kerja baru untuk 1,5 juta orang (untuk 30 ribu satuan pelayanan),” ujarnya saat kegiatan BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta, Selasa (8/10).

Dadan menjelaskan satuan pelayanan itu berbeda dengan dapur umum. Operasional satuan pelayanan nantinya tidak hanya memasak, tetapi juga mengelola produk pertanian lokal.

Setiap satuan pelayanan pun akan memiliki manajer yang mengatur pembelian dan pengolahan makanan. “Makanya kami sebut sebagai satuan pelayanan, bukan dapur,” ujarnya.

Pegawai yang akan terlibat dalam satuan pelayanan diutamakan masyarakat lokal, yang terdiri dari ibu-ibu, anak-anak, remaja, hingga bapak-bapak.

Di samping pekerja untuk satuan pelayanan, petani lokal yang menyuplai bahan makanan juga akan terlibat dalam serapan tenaga kerja program Makan Bergizi Gratis.

Menurut Dadan, pihaknya berharap 30 ribu satuan pelayanan diharapkan bisa tercapai paling lambat pada 2027. “Tapi, ada peluang untuk lebih cepat,” ujarnya pula.

Skema serapan tenaga kerja itu sejalan dengan usulan peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian yang menyampaikan bahwa program MBG harus dirancang untuk menciptakan efek berganda yang substansial dalam perekonomian.

Menurutnya, prioritas utama adalah menciptakan backward linkage untuk pembentukan dan penguatan rantai pasok lokal yang melibatkan petani lokal, nelayan lokal peternak lokal, usaha kecil dan menengah (UKM), hingga koperasi desa.

Ia menjelaskan pemerintah melalui Badan Gizi Nasional harus terus mempromosikan diversifikasi pangan berbasis komoditas lokal, serta dapat meningkatkan kesadaran gizi masyarakat.

Lalu, perlu diimplementasikan teknologi digital dalam seluruh rantai proses MBG, mulai dari pengadaan hingga monitoring dan evaluasi untuk efisiensi dan transparansi, sehingga publik dapat mengawal anggaran.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertemuan Puan Maharani dan Jokowi Saat Acara Buka Bersama di NasDem Tower

25 Maret 2025 - 11:38 WIB

Kapolres Cek Kesiapan Posyan dan Pospam

25 Maret 2025 - 10:45 WIB

KPU RI Sebut PSU di Empat Kabupaten Lancar dan Tertib

25 Maret 2025 - 10:39 WIB

AHY Resmi Umumkan Susunan Pengurus DPP Partai Demokrat

25 Maret 2025 - 10:27 WIB

Dedikasi Dua Dewan PKS dalam Membangun Pramuka di Tangerang

25 Maret 2025 - 10:22 WIB

Wagub Banten A Dimyati Perkuat Masjid Sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat

25 Maret 2025 - 10:14 WIB

Trending di Daerah