JAKARTA | Harian Merdeka
Calon Wakil Gubernur (cawagub) Jakarta, Rano Karno, menangis saat mendatangi rumah kerabatnya di Bukit Duri, Tebet, Jaksel. Si Doel merasa terharu ketika mengenang Engkong Zen, tetangga semasa dirinya kecil yang dianggap kakeknya sendiri.
“Semalam saya mimpi, saya mimpi ketemu orang tua, dan saya yakin Engkong Zen,” kata Rano Karno di Bukit Duri, Jakarta Selatan, dikutip detik,com, Senin (30/9).
Air mata Rano Karno menetes saat bertemu dengan keluarga dari almarhum Engkong Zen. “Sebetulnya bukan Engkong langsung, tapi orang tua yang sudah saya anggap Engkong,” sambung dia.
Dia mengatakan, Engkong Zen berjasa bagi keluarga besar kakeknya, Sukarno Muhammad Noor. Khususnya, lanjut Rano Karno, dalam memberikan bimbingan agama.
“Beliau ini sangat berjasa mengarahkan kami. Kami ini adalah keluarga besar Sukarno Muhammad Noor, dalam kaidah beragama, lama saya bergaul dengan beliau,” ucapnya.
“Beliau ini orang orang susah, orang susah, tapi mungkin dapat hidayah dari Allah,” sambungnya.
Ia menuturkan, rumahnya saat kecil tak jauh rumah Engkong Zen. Dan dia menghabiskan masa kecilnya di wilayah ini. “Saya tinggal nggak jauh dari sini, seberang di daerah Tebet Timur. Jadi kalau daerah Bukit Duri tahulah saya, tempat saya main,” tutur Rano Karno.
Dia pun meminta maaf atas sikap emosionalnya. Dia menekankan sosok Engkong Zen sangat berarti untuk dia dan keluarga.
Jadi saya minta maaf, saya agak emosional, karena jujur, bagi saya, Engkong Zen ini orang yang betul-betul berarti dalam perjalanan karier kami, kami ini keluarga besar Sukarno Muhammad Noor dan saya sebagai cucu,” ucapnya. (jr)