JAKARTA | Harian Merdeka
Banyaknya permasalahan pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut, membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak tinggal diam.
Lembaga antirasuah ini memantau dugaan korupsi pada penyelenggaraan event ini, termasuk laporan ketidaksiapan sejumlah venue yang dibangun pada acara tersebut.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai masalah tersebut, termasuk soal venue hingga prasarana pendukung lainnya.
“Ya memang, kita juga mendapat informasi dari rekan-rekan jurnalis, melalui pemberitaan-pemberitaannya, bahwa ada beberapa venue yang tidak siap, venue yang roboh dan lain-lain,” ujar Asep, dikutip liputan6, Kamis (19/9)
Di jelaskan, timnya saat ini tengah bergerak untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait dugaan tersebut. Ia berharap masyarakat, terutama yang berada di sekitar lokasi pembangunan venue, dapat aktif memberikan laporan kepada KPK.
“Nah itu juga saya yakin teman -teman kita di PLPM dan ini juga sudah apa namanya bergerak untuk mengumpulkan informasi, dan syukur -syukur masyarakat di atau jurnalis yang ada di Aceh maupun di Sumatera Utara, di sekitaran venue itu juga berikan laporan kepada kita, untuk kita tindaklanjuti,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, atap venue cabang olahraga (cabor) menembak PON XXI Aceh-Sumut di lapangan tembak Rindam IM di Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, ambruk. Peristiwa itu terjadi saat diterpa hujan angin kencan yang terjadi Selasa (17/9).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimoeljono mengatakan pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi.
“Sekarang K3 kami sudah ke sana. Karena ada, ya maksudnya enggak ada alasan, kita lihat kenapa itu,” kata Basuki kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Selain itu, Menteri PUPR akan melakukan evaluasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). “Pak Menko PMK ngundang untuk evaluasi. Pak Presiden juga di dalam penjelasannya sudah akan mengeluarkan. Mungkin ini persiapan untuk evaluasi oleh Presiden,” ujar Basuki.
“Saya kira kalau Pak Menko PMK ngundang rapat untuk evaluasi PON, utamanya Pak Menpora. Kemudian mungkin saya, dan lain-lain,” sambungnya.
Saat ditanyakan soal evaluasi awal dari Kementerian PUPR seperti apa, Basuki menyebut hal itu tergantung dengan Kemenko PMK.
“Ya, nanti tergantung Pak PMK. Kalau saya, internally, saya sudah mengevaluasi. Semua kan ada berapa, 18 venue yang ada di Aceh, 18 kan. Semua sudah oke, kecuali yang kemarin. Ya, kan ada badai besar memang. Kemudian yang di stadion juga sudah selesai, di Sumut. Besok, Jumat kan dipenutupkan. Yang jalan-jalan yang tanggung jawab kami juga sudah selesai,” jelasnya.(jr)