JAKARTA | Harian Merdeka
“Kami masih memiliki persentase yang cukup besar dari orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Kami juga memiliki 25 persen anak-anak kami kelaparan setiap hari,”
Presiden Prabowo Subianto mengatakan sekitar 25 persen dari seluruh anak di Indonesia kelaparan setiap hari.Pengakuannya disampaikan pada KTT G20 yang digelar di Brazil.
Presiden Prabowo mengatakan kemiskinan dan kelaparan adalah masalah nyata bagi Indonesia. Ia senang saat KTT G20 menyoroti dua isu tersebut tahun ini.
“Kami masih memiliki persentase yang cukup besar dari orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Kami juga memiliki 25 persen anak-anak kami kelaparan setiap hari,” ujar Prabowo pada KTT G20 di Brazil, Senin (18/11).
Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan, kemiskinan dan kelaparan merupakan masalah kepentingan nasional yang vital. Hal itu yang membuatnya menggelontorkan anggaran besar untuk mengatasi masalah itu.
Salah satu anggaran tersebut yakni Makan Bergizi Gratis. Prabowo memperkenalkan program Makan Bergizi Gratis pad amoment tersebut. Ia juga menyampaikan target swasembada pangan dalam tiga tahun. Dia yakin Indonesia bisa ikut memerangi kelaparan dan kemiskinan global lima tahun mendatang.
Prabowo juga bercerita soal anggaran besar untuk pendidikan. Menurutnya, hal ini menjadi kunci untuk mengentaskan kemiskinan di masa yang akan datang.
“Saya menghabiskan persentase yang sangat tinggi untuk pendidikan karena saya percaya pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan,” ujarnya.
Prabowo mencanangkan Makan Bergizi Gratis sejak kampanye. Pada awalnya, program ini bernama Makan Siang Gratis. Nama program diganti menjelang pelantikan.
Melalui program itu, Prabowo ingin memberi makan 82,9 juta orang anak sekali sehari. Makanan diberikan secara gratis saat di sekolah. Makanan disiapkan oleh warga sekitar sekolah dibantu Badan Gizi Nasional.
Program ini diperkirakan akan menelan anggaran Rp400 triliun per tahun. Makan Bergizi Gratis masih tahap uji coba. Pemerintah menargetkan program ini mulai berjalan bertahap pada awal 2025.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga mengungkap ciri-ciri negara gagal adalah jika kekayaannya dimiliki segelintir orang saja. Sehingga, tak ada gunanya pertumbuhan ekonomi tinggi jika ujungnya mayoritas rayat tak bisa menikmati ‘berkah’ tersebut.
“Kemakmuran adalah tujuan kita, tetapi tidak ada gunanya pertumbuhan yang tinggi jika mayoritas rakyat tidak dapat menikmati pertumbuhan itu. Jika kekayaan hanya dimiliki oleh sangat sedikit orang, menurut pendapat saya itu adalah resep untuk negara yang gagal,” ujarnya.
Prabowo juga menyebut kebijakan ekonomi tidak boleh dirancang untuk membuat mayoritas rakyat tetap miskin dan kelaparan. Negara harus memberikan rakyatnya makan karena kebutuhan itu sangat mendasar.
“Keyakinan saya selama bertahun-tahun suatu negara harus dapat memberi makan rakyatnya sendiri. Oleh karena itu, ketahanan pangan adalah yang terpenting dalam strategi saya. Dan ini sejalan dengan tema KTT G20 untuk melawan kemiskinan dan kelaparan,” imbuhnya.
Prabowo lantas memaparkan program strategisnya untuk mengatasi masalah itu, yakni makan bergizi gratis. Sebab, tak ada gunanya Indonesia menjadi anggota negara maju jika 25 persen anak-anak di Tanah Air tidak punya cukup makanan.
“Saya katakan dengan sangat jelas di mana-mana, apa gunanya Indonesia menjadi anggota G20 ketika 25 persen anak-anak kita tidak punya cukup makanan? Jadi itu salah satu program strategis saya, makanan gratis untuk setiap anak di Indonesia,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan ingin belajar dari Brazil yang sudah lebih dahulu menerapkan program serupa dan dinilainya sukses. Pemerintah Indonesia bakal mengirim tim untuk mempelajari program makan gratis di Brasil untuk diterapkan di Indonesia.
“Saya sudah meminta tim saya untuk berkoordinasi dengan duta besar Anda di Indonesia. Kami ingin mengirim tim untuk mempelajari program makanan Brasil untuk anak-anak sekolah kami,” pungkasnya. (jr)