JAKARTA | Harian Merdeka
Bank Mandiri terus berkomitmen mencapai Net Zero Emissions (NZE) melalui penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) pada perusahaan. Dengan visi “Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future” Bank Mandiri memiliki ESG Framework, terdiri dari tiga pilar strategi utama yakni sustainable banking, sustainable operation, dan sustainability beyond banking.
Melalui pilar Sustainable Banking, Bank Mandiri menjalankan aktivitas bisnis yang berkelanjutan dengan komitmen untuk ‘Lead Indonesia’s Transition to Low Carbon Economy’. Komitmen ini diwujudkan dengan mengintegrasikan aspek ESG ke seluruh inti bisnis perusahaan, serta mengembangkan berbagai produk dan layanan keuangan berkelanjutan yang dirancang khusus untuk segmen wholesale dan retail.
Hingga Juni 2024, portofolio berkelanjutan Bank Mandiri telah mencapai Rp 278 triliun, tumbuh sebesar 14,7% secara YoY. Komposisi dari portofolio berkelanjutan terdiri dari portofolio hijau sebesar Rp 139 triliun dengan pertumbuhan sebesar 20,4% YoY dan portofolio sosial sebesar Rp139 triliun dengan pertumbuhan sebesar 9,5% YoY. Pendorong utama dari pertumbuhan portofolio hijau berasal dari sektor Energi Terbarukan, Green Building, Pengelolaan SDA Hayati, serta Produk Ramah Lingkungan.
“Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung transisi energi dan pengembangan energi terbarukan dengan memberikan pendanaan kepada pelaku usaha di sektor tersebut. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan yang telah dilakukan, sebagai langkah untuk mewujudkan visi keberlanjutan dan mempercepat transisi menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan.” Ujar Vice President ESG Group Bank Mandiri Adam Zahir.
Portofolio di bidang energi terbarukan selaras dengan rencana jangka panjang PT PLN (Persero). Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), perusahaan listrik milik negara ini menargetkan pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060. Dengan begitu, salah satu bentuk dukungan Bank Mandiri adalah melakukan pembiayaan kepada Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang berlokasi di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Untuk memastikan bahwa pembiayaan terhadap sektor energi berjalan dengan baik dan sesuai ketentuan, Bank Mandiri telah menetapkan kebijakan kredit (credit policy) khusus di bidang energi. Beberapa aspek yang diperhatikan dalam kebijakan ini meliputi pemenuhan analisis AMDAL, kepemilikan sertifikat pengelolaan lingkungan, serta keamanan dan kesehatan lingkungan kerja. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki kode etik yang jelas terkait emisi karbon.
Selain itu, Bank Mandiri berperan aktif dalam memberikan pembiayaan kepada pengembang infrastruktur kendaraan bermotor berbasis listrik. Upaya ini tidak hanya mendukung penciptaan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan, tetapi juga mendorong percepatan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Dengan komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan dan inovasi, Bank Mandiri berupaya menjadi motor penggerak dalam transisi energi di Tanah Air. Melalui dukungan terhadap proyek-proyek energi terbarukan, Bank Mandiri tidak hanya berkontribusi terhadap pencapaian target nasional, tetapi juga berinvestasi pada masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. (jr)