Menu

Mode Gelap
Kementerian LH Segel KEK Lido HUT Ke-17, DPD Partai Gerindra Banten Sediakan Makan Siang Gratis Truk Galian Tanah Dilarang Melintas Maarten Paes Tidak Khawatir Hadapi Jepang Al Muktabar Hadiri Syukuran HUT ke-79 Korps Brimob di Polda Banten

Pemerintahan · 7 Nov 2024 13:48 WIB ·

Kadin Jakarta 1 Visi dengan RK


Kadin Jakarta 1 Visi dengan RK Perbesar

JAKARTA | Harian Merdeka

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jakarta, Diana Dewi mengatakan terdapat kesamaan pandangan yang dimiliki calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dengan para pengusaha di organisasinya, terutama pada peningkatan pertumbuhan ekonomi.

“Calon gubernur nomor urut 1, sevisi dengan pengusaha yang ada di Kadin Jakarta,” tutur Diana Dewi, usai menjadi moderator pada debat Pilkada bertajuk, Kadin Jakarta Mencari Pemimpin Baru Jakarta di Menara Bank Mega, Jaksel, dikutip tempo co, Rabu (6/11).

Dalam acara itu, Kadin DKI Jakarta mengundang tiga pasangan calon gubernur DKI Jakarta, yakni Ridwan Kamil (RK)- Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana, dan Pramono Anung-Rano Karno.

Lebih lanjut, Diana Dewi menjelaskan, kebijakan yang ditawarkan para calon gubernur bermanfaat buat masyarakat, termasuk Kadin Jakarta.

 Ia berharap stakeholder lainnya dapat dilibatkan dalam menyokong kebijakan gubernur terpilih untuk mewujudkan Jakarta yang heterogen dan tanpa sumber daya alam (SDA) sebagai kota global. “Harapannya semua stakeholder terkait diikutkan untuk merumuskan ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Hj Diana Dewi juga menyinggung soal kondisi masyarakat Jakarta. Karena, pihaknya menemui adanya ketimpangan ekonomi.

Menurutnya, Jakarta butuh sosok pemimpin yang memahami betul kondisi Jakarta. Kemiskinan dapat dilenyapkan apabila calon kepala daerah mengerti kondisi yang terjadi.

Selain itu, Dewi berharap agar pemimpin tidak hanya menilai ekonomi Jakarta dari kawasan elit, tapi juga meninjau daerah perkampungan. “Jakarta jangan dilihat dari Sudirman Thamrin saja, Jakarta masih banyak kampung-kampung yang ada di Jakarta,” tuturnya.

Debat Pilkada bertajuk Kadin DKI Jakarta Mencari Pemimpin Baru Jakarta, tiga calon gubernur masing-masing memparkan pandangan dan janjinya terhadap perekonomian Jakarta.

Calon gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) berjanji akan merealisasikan jika menang dalam Pilkada Jakarta. Dalam diskusi sekitar 60 menit itu, Ridwan membeberkan sejumlah keinginannya dalam membangun Jakarta seperti mengurangi jejak karbon dunia melalui inovasi yang disebutnya climate budget yang akan didanai dari APBD.

Ia juga berkeinginan untuk mendongkrak pariwisata Jakarta menjadi wisata internasional dengan menyulap Kepulauan Seribu sebagai menjadi seperti Maldives dan Dubai. “Syaratnya cuma satu, kita harus dorong special economic zone kawasan ekonomi khusus perpajakannya perizinan khusus supaya pembangunan pariwisatanya kelasnya bukan kelas Ancol lagi!,” ujar Ridwan Kamil.

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana memiliki banyak jurus mengurangi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga 1.000 persen apabila nanti berhasil memenangi Pilgub Jakarta 2024.

Pertama, meningkatkan upskilling tenaga kerja di dalam negeri. Menurutnya, kemampuan pekerja Indonesia menjadi permasalahan hingga kalah saing dengan pekerja asing yang masuk ke dalam negeri.

“Permasalahan upskilling atau reskilling dari tenaga kerja melalui pelatihan banyak tidak dilakukan, padahal perubahan sangat cepat, makanya kalau tidak ada kesesuaian maka ada disrupsi pekerjaan hilang bagi pekerja yang tidak dilatih sesuai dengan perusahaan, makanya ada PHK cukup besar,” ujarnya.

Namun, untuk meningkatkan skill pekerja, ia menilai pemerintah tak bisa sendiri. Perlu ada kolaborasi dengan para pengusaha, termasuk dengan Kadin Indonesia. Hal ini juga dilakukan oleh negara lain termasuk memetakan pekerja mereka yang memang harus ditingkatkan kemampuannya.

“Sehingga begitu sudah teknologi itu masuk ini diharapkan tidak lagi ada PHK. Jadi kuncinya upskilling dan reskilling,” imbuhnya.

Kedua, menjaga keseimbangan antara dunia usaha dan kesejahteraan karyawan. Ia ingin kepemimpinannya nanti tidak memihak ke salah satu pihak, tapi berjalan dengan adil, termasuk bersama-sama mencari solusi apabila PHK memang harus dilakukan.

Misalnya, mengutamakan dialog antara pemberi kerja dan buruh. Sebab, PHK secara sepihak akan memberikan beban bagi pekerja apalagi yang memiliki cicilan.

Ketiga, membangun ekosistem vokasi yang memberikan layanan jaminan kehilangan pekerjaan bagi para buruh. Tujuannya, karyawan yang di PHK nanti bisa ditampung di dalam ekosistem vokasi ini untuk mendapatkan pekerjaan baru, misalnya sebagai pelatih di vokasi maupun di lembaga diklat profesional.

Keempat, akan memberikan insentif bagi pengusaha yang merekrut tenaga kerja lokal dan menyediakan layanan pelatihan kerja untuk pegawainya. Sebab, layanan ini dinilai tak semua perusahan menyediakan.

Sementara itu, calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengungkapkan sejumlah masalah proyek Transit Oriented Development (TOD) di DKI Jakarta tak meningkat.

Menurutnya, DKI Jakarta sampai saat ini cuma memiliki 5 TOD yaitu Blok M, Istora, Fatmawati, Lebak Bulus, dan Sisingamaraja.

“Masih sangat kurang (jumlah TOD di DKI Jakarta) kenapa ini menjadi kurang? karena pemerintah belum memberikan insentif pajak yang menarik bagi siapa pun yang menggunakan TOD-TOD ini,” ungkap Pramono.

TOD sendiri merupakan pengembangan yang mengintegrasikan desain ruang kota untuk menyatukan orang, kegiatan, bangunan, dan ruang publik melalui konektivitas yang mudah dengan berjalan kaki ataupun bersepeda serta dekat dengan pelayanan angkutan umum yang sangat baik ke seluruh kota.

Ia mengungkap permasalahan proyek tersebut, dianatranya pajak yang tinggi, belum lagi harga tanah di DKI Jakarta cukup mahal. “Sehingga dengan demikian TOD-nya tidak berjalan dengan baik,” sebutnya

Oleh karena itu, agar ada pengembangan TOD di Jakarta perlu diberikan insentif pajak bagi para pelaku usaha. TOD ini kata Pramono sangat diperlukan DKI Jakarta karena dibutuhkan masyarakatnya terutama milenial dan Gen-Z.

Dalam acara tersebut, Pramono juga membahas masalah pungli. Pengusaha sampai penghuni TOD sering menjadi korban pungli. Hal ini yang harus ditindaklanjuti secara serius oleh Pemda DKI Jakarta.

“Maka dengan demikian kata kunci dari apa yang saya sampaikan tadi salah satunya adalah mengembangkan TOD di tempat-tempat itu dan pemerintah harus hadir baik bagi para pedagang, pelaku dunia usaha termasuk anak-anak yang akan meninggali atau menempati rumah atau apartemen,” tutupnya. (jr)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pertemuan Puan Maharani dan Jokowi Saat Acara Buka Bersama di NasDem Tower

25 Maret 2025 - 11:38 WIB

KPU RI Sebut PSU di Empat Kabupaten Lancar dan Tertib

25 Maret 2025 - 10:39 WIB

AHY Resmi Umumkan Susunan Pengurus DPP Partai Demokrat

25 Maret 2025 - 10:27 WIB

SBY kembali Terpilih Jadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat

24 Maret 2025 - 11:10 WIB

Wakil Gubenur NTB Indah Dhamayanti, Siap Jadi Ketua DPD Golkar

21 Maret 2025 - 14:08 WIB

Presiden Prabowo Subianto Minta Ada Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Untuk Setiap Provinsi

21 Maret 2025 - 14:01 WIB

Trending di Ekbis