Menu

Mode Gelap
PKB Beri Penghargaan untuk 20 Pemuda Under 30 di Puncak Harlah ke-27 Saksi Akui Rahasiakan Setoran untuk Mbak Ita dan Suami Demi Jaga Nama Baik Telur Sehari, Masa Depan Cerah: Alfamart Hadirkan Solusi Gizi di 25 Kota Wali Kota Tangerang Resmi Buka Liga FORSSEKOT U-8 hingga U-12 Tahun 2025 Pemkot Tangsel Ajukan Revisi APBD 2025, Fokus pada Banjir, Pendidikan, dan Gaji PPPK

Daerah · 7 Nov 2023 19:19 WIB ·

Menghadapi Musim Hujan, BPBD Kabupaten Tangerang Petakan 9 Kecamatan Rawan Banjir


SMAN 7 Kabupaten Tangerang saat mengalami kebanjiran. Perbesar

SMAN 7 Kabupaten Tangerang saat mengalami kebanjiran.

TANGERANG | Harian Merdeka

Intensitas hujan yang mulai tinggi di Kabupaten Tangerang, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mewaspadainya.

Dari kajian yang dilakukan BPBD, sedikitnya terdapat sembilan kecamatan di Kabupaten Tangerang yang menjadi titik rawan banjir ketika memasuki musim penghujan.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menjelaskan, terdapat sembilan kecamatan di Kabupaten Tangerang yang menjadi perhatian tinggi bagi BPBD, karena memiliki kerawanan dalam bencana banjir ketika memasuki musim penghujan.

Beberapa wilayah itu diantaranya, Kecamatan Tigaraksa, Jayanti, Kresek, Kemeri, Gunung Kaler, Teluknaga, Pakuhaji, Kosambi, dan Pasar Kemis.

“Sekitar sembilan kecamatan yang rawan banjir di Kabupaten Tangerang. Tetap siaga tinggi,” ucap Ujat, Selasa (7/11/2023).

Kata Ujat, setelah dilakukan pemetaan, BPBD meminta kepada setiap pos yang tersebar di kecamatan, harus selalu siaga tanggap darurat. BPBD juga sudah menyiagakan perahu-perahu karet di setiap Pos.
“Perahu karet, pompa air, disiagakan untuk sewaktu-waktu dibutuhkan. Semisal, ada warga yang perlu disevakuasi karena banjir,” katanya.
Selain itu, dia pun meminta kepada masyarakat dan para camat di Kabupaten Tangerang untuk selalu merawat saluran air.

Dengan cara melakukan kerja bakti setiap minggunya. Sehingga, ketika curah hujan tinggi tidak ada saluran yang tersumbat dan terhindar dari bencana banjir.

Hal itu guna meminimalisir terjadinya banjir. Karena rata-rata banjir terjadi karena saluran air tersumbat, akibat saluranya tidak terpelihara,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Tangerang Budi Nur Indra memaparkan, seusai musim kemarau yang kesulitan air, kini mulai memasuki musim penghujan.

Menurut Budi, musim hujan ini memiliki resiko kebanjiran. Kata Budi, pemetaan BPBD terkait titik-titik banjir di Kabupaten Tangerang sudah benar. Tentunya hal tersebut harus diwaspadai oleh masyarakat.

“Biasanya Kecamatan Kresek, Gunung Kaler dan Mekar Baru langganan banjir. Banjir kiriman dari Sungai Cidurian,” ungkap Budi.

Meski dirinya tidak menghendaki bencana banjir, namun MDMC Kabupaten Tangerang akan tetap waspada. (den/brc*)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sopir Truk Ancam Mogok Nasional

4 Juli 2025 - 11:39 WIB

SPS Aceh Peringati HUT ke-79 dengan Ziarah Sejarah ke Radio Rimba Raya

22 Juni 2025 - 10:51 WIB

FPRMI Rayakan HUT ke-2 dengan Penganugerahan Pimred Award 2025 dan Pengukuhan Pengurus Wilayah

21 Juni 2025 - 14:19 WIB

Hotel Santika Gelar Aksi Peduli Lingkungan di Kawasan Adat Baduy

20 Juni 2025 - 20:06 WIB

FPRMI Kukuhkan 9 Pengurus Wilayah di Momen HUT ke-2 di Serang, Banten

19 Juni 2025 - 15:46 WIB

Resmi Pimpin DPW PAN Banten, Irna Targetkan PAN Masuk Tiga Besar Pemilu 2029

14 Juni 2025 - 21:36 WIB

Trending di Daerah