JAKARTA | Harian Merdeka
“Saudara-saudara, kita berani hadapi, harus berani. Kita tidak bisa boleh lagi membiarkan anak-anak Indonesia tidak makan pagi,”
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengeluhkan seringnya digelar Forum Group Discussion (FGD) pada penanganan stunting. Tak ada lagi FGD, tapi harus mencari solusi lewat kebijakan.
“Kita perbaiki bangsa ini dengan solusi yang kita cari, kebijakan yang kita cari. Ada stunting, ada kelaparan, apa tindakan kita? Tidak usah lagi apa itu, FGD-FGD, apa itu? Focus apa, focus group discussion. It’s too late. We don’t need to discuss. Look for solution, carry out the solution,” ujar Prabowo dalam acara BNI Investor Daily Summit di JCC, Senayan, Jakarta, dikutip inilah, Rabu (9/10).
ia menegaskan, pada pemerintahan mendatang tidak boleh lagi negara melakukan pembiaran terhadap anak-anak Indonesia soal jaminan kebutuhan pangan. “Saudara-saudara, kita berani hadapi, harus berani. Kita tidak bisa boleh lagi membiarkan anak-anak Indonesia tidak makan pagi,” ujar dia.
Prabowo juga mendorong swasembada pangan di RI. Dia menegaskan RI tidak boleh ketergantungan pangan dengan negara lain.
“Pertama adalah swasembada pangan. Suatu bangsa harus bisa produksi dan memberi makan ke rakyatnya. Bangsa mau merdeka tidak boleh tergantung dengan impor pangan. Saya bertekad untuk swasembada pangan. Saya yakin saya benar. Sejarah membuktikan bahwa sikap saya benar,” katanya.
Pada Juli lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan tetap mengusahakan target penurunan stunting 14 persen pada tahun 2024, meski realisasi penurunan stunting semakin tipis.
Diketahui, angka stunting hanya turun 0,1 persen dari 21,6 persen pada tahun 2022 menjadi 21,5 persen di akhir tahun 2023.
“Ya, ya kita tahu, kita tahu angka penurunannya tahu. Memang sebelumnya agak tebal sekarang mulai tipis. Tapi kita tetap berusaha agar ditekan menuju ke bawah 14 (persen),” kata Jokowi di Posyandu Rajawali 3, Jayapura, Papua, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/7).
Pemerintah sebelumnya menargetkan angka penurunan stunting pada tahun 2023 mencapai 17 persen, tetapi realisasinya hanya turun menjadi 21,5 persen pada akhir tahun 2023. (jr)