JAKARTA | Harian Merdeka
Badan Gizi Nasional melaporkan, untuk menjalankan program makan bergizi gratis menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun per hari. Tercatat, dalam APBN 2025, anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp71 triliun.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, Badan Gizi akan mengeluarkan anggaran mencapai Rp1,2 triliun setiap harinya. Namun anggaran itu termasuk untuk investasi Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan. Sementara 75% dari Rp1,2 triliun atau setara Rp800 miliar itu akan digunakan untuk makanan bergizi.
“Dan ibu bapak harus tahu 75% dari Rp1,2 triliun itu kurang lebih Rp800 miliar setiap hari, dan 85% dari uang yang dispending untuk intervensi itu untuk membeli produk-produk pertanian untuk membeli bahan baku,” katanya di Jakarta, kemarin.
“Karena kami masak setiap hari kemudian kami deliver ke anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui untuk dimakan setiap hari. Jadi kami akan spending dalam jumlah uang yang sangat besar ketika program ini sudah berjalan secara penuh,” lanjutnya.
Dadan menambahkan, dengan spending yang besar di mana 85%untuk membeli bahan baku dan bahan baku itu adalah untuk produk pertanian maka ini adalah uang yang akan beredar di masyarakat
“Kelemahan ekonomi RI selama ini kekurangan likuiditas di pedesaan, dan dengan program investasi masa depan Prabowo-Gibran likuiditas teratasi, dan itu sesuatu yang sangat besar,” pungkas Dadan.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengklarifikasi pernyataan adik Presiden Terpilih Prabowo Subianto yaitu Hashim Djojohadikusumo perihal pembagian makan bergizi gratis menjadi dua kali sehari bagi setiap anak. Dadan mengungkapkan, yang dimasud dua kali sehari adalah jadwal pembagian makan gratisnya. Sebab pembagian makanan bergizi gratis ini akan berbeda setiap jenjang pendidikan karena menyesuaikan waktu kepulangan. (jr)