TANGERANG | Harian Merdeka
Program sekolah inklusi yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pendidikan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para orang tua anak berkebutuhan khusus. Kebijakan ini menjamin akses pendidikan gratis bagi anak-anak difabel di jenjang SD dan SMP melalui sekolah-sekolah reguler yang menerapkan sistem pembelajaran inklusif.
Salah satunya dirasakan oleh Tri Murtianingsih, ibu dari Dea, siswi kelas 4 SDN 3 Kota Tangerang. Ia mengaku sangat terbantu karena kini anaknya bisa belajar di sekolah umum tanpa biaya, padahal sebelumnya pendidikan khusus terasa begitu mahal dan sulit dijangkau.
“Saya sangat bersyukur. Sekolah inklusi ini gratis, padahal kalau masuk sekolah khusus biayanya tinggi. Dea memiliki virus di otaknya yang menyebabkan keterbatasan aktivitas, jadi butuh penanganan khusus. Program ini benar-benar meringankan kami sebagai orang tua,” ujar Tri.
Apresiasi serupa juga disampaikan Novi Rianawati, ibu dari Radit, yang juga duduk di kelas 4 SDN 3 Kota Tangerang. Radit yang menyandang cerebral palsy, diterima dan didampingi dengan baik oleh pihak sekolah sejak awal pendaftaran.
“Saya sempat khawatir Radit ditolak karena kebutuhannya cukup kompleks. Tapi ternyata sejak awal kami dibantu dan dimudahkan. Sekarang Radit bisa sekolah dan mengikuti kegiatan belajar dengan baik,” ujarnya.
Novi juga mengapresiasi fasilitas sekolah serta kesiapan guru dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus. Menurutnya, keberadaan sekolah inklusi di jenjang SD sangat penting untuk membuka akses pendidikan yang setara.
“Bagi orang tua dengan anak spesial, biaya sering kali jadi kendala utama. Jadi ketika ada sekolah inklusi yang gratis, itu sangat membantu kami,” tambahnya.
Ia berharap Radit dapat terus melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang berikutnya dengan tetap mendapat dukungan dari pemerintah.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang yang telah menghadirkan program sekolah inklusi ini. Bagi orang tua seperti saya, ini benar-benar jadi jalan keluar,” tutup Novi. (Hab)