Lebak | Harianmerdeka
Tembok penahan tanah (TPT) dan pagar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilograng, Kabupaten Lebak jebol dan ambruk. Padahal TPT dan pagar tersebut baru saja dibangun sekitar satu tahun lalu, namun karena tidak kuat menahan air hujan yang turun beberapa hari terakhir ini, maka TPT pun jebol untuk ketiga kalinya dalam setahun.
“Tembok penahan tanah RSUD Cilograng kembali jebol, kejadian itu setidaknya terjadi dalam satu tahun terakhir ini. Tentu saja ini sangat mengkhawatirkan, baru setahun dibangun sudah rusak kembali,” kata Tokoh Pemuda Kecamatan Cilograng, Hasan Sadeli, kepada wartawan, Senin (22/07/2024).
Kata Hasan Sadeli, dengan jebolnya TPT tersebut dirinya merasa khawatir dengan keselamatan warga yang melewati gedung RSUD Cilograng. Hal itu dikarenakan lokasi rumah sakit kebanggaan warga Lebak Selatan itu berada di daerah ketinggian, dan jalan umum yang biasa dilewati warga tepat berada dibawah gedung rumah sakit.
Pihaknya kata Hasan, merasa aneh dengan pembangunan RSUD Cilograng. Karena, sejak dibangun masih saja terjadi kerusakan, selain TPT dan pagar jebol, dibeberapa titik bangunan terlihat sudah mengalami keretakan.
Padahal, anggaran yang digunakan untuk pembangunan RSUD Cilograng tahap ll itu sangat besar, yakni sebesar Rp14 Milyar yang berasal dari APBD l Provinsi Banten. Hasan meyakini jika jebolnya TPT dan pagar itu diakibatkan oleh kualitas pekerjaan yang tidak maksimal, serta kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinkes Banten.
“Kami khawatir jebolnya TPT itu menyebabkan korban. Karena letak rumah sakitnya kan berada diatas perbukitan, sedangkan jalan raya berada tepat dibawahnya, kejadian jebolnya TPT ini sudah ketiga kalinya selama setahun,” ucap Hasan Sadeli lagi.
Kerusakan TPT dan pagar rumah sakit itu kata Hasan sangat berat. Karena retakan akibat jebolnya TPT itu sangat panjang dan luas, sehingga kemungkinan harus diperbaiki secara keseluruhan, dan tidak bisa tambal sulam.
Hasan Sadeli meminta agar pihak pelaksana kegiatan pembangunan RSUD Cilograng segera turun tangan untuk memperbaiki TPT dan pagar yang jebol. Atas kejadian itu ia menilai jika pihak pelaksana mengerjakan pembangunan rumah sakit itu dengan asal asalan, hal itu terlihat dari kejadian jebolnya TPT yang tiga kali selama satu tahun.
Sementara itu, Camat Cilograng, Suhendi membenarkan jika TPT dan pagar RSUD Cilograng jebol. Pihaknya meminta agar pihak pelaksana segera melakukan perbaikan, sehingga kejadian yang tidak diinginkan dapat dihindari.
“Saya sudah melihat kondisi TPT dan pagar itu, kondisinya sangat memprihatinkan, karena kerusakannya cukup panjang dan lebar. Jika tidak segera dilakukan penanganan, maka bukan tidak mungkin tembok tembok yang ada bisa berjatuhan ke jalan raya,” kata Camat Cilograng. (Jat/eem/ris)