Menu

Mode Gelap
Resmi Pimpin DPW PAN Banten, Irna Targetkan PAN Masuk Tiga Besar Pemilu 2029 Disaksikan Dewan Pers, PWI Akhirnya Tandatangani Panitia Bersama Kongres Persatuan SPMB TKN Kota Tangerang Selatan 2025 Dibuka, Siap Terima 455 Siswa Baru melalui Empat Jalur Pendaftaran Pemerintah Gelontorkan 250 Ribu Ton Beras Murah SPHP untuk Tekan Harga di Daerah Mahal Iduladha Penuh Makna, PT IKPP Tangerang Bagikan Kurban untuk Warga Sekitar Pabrik

Bisnis · 16 Okt 2024 13:39 WIB ·

2 Perusahaan akan Bikin Pabrik Baterai


2 Perusahaan akan Bikin Pabrik Baterai Perbesar

JAKARTA | Harian Merdeka

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan rencana perusahaan dari China dan Korea Selatan berinvestasi jumbo di Indonesia. Nilai investasinya sebesar Rp 80 triliun untuk pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.

“Kita dorong untuk EV baterainya, kita sudah ada 2 pembicaran dengan dua perusahaan dari Korea dan China. Investasi itu kurang lebih Rp80 triliun,” tutur Rosan dalam konferensi pers realisasi investasi kuartal III 2024, dikutip okezone,Selasa (15/10).

Rosan melanjutkan target kedua investasi itu segera terealisasi pada kurun waktu 1-2 bulan ke depan. Namun Rosan belum mengutarakan lebih detail terkait rencana tersebut.

“Saya yakin dalam dekat 1-2 bulan sudah rampung pembahasan investasi itu, sehingga kebijakan itu bisa kita realisasikan,” tambah Rosan.

Menurutnya, investasi yang masuk ini merupakan buah dari kebijakan hilirisasi untuk komoditas nikel yang sudah dijalankan sejak tahun 2020 lalu. Hal ini membuat produsen harus datang ke Indonesia untuk mengolah bahan baku dari Indonesia sebelum bisa dijual ke luar negeri.

“Hilirisasi yang menyebabkan investasi ini meningkat di kuartal III 2024 ini. Sehingga memang kontribusi pertambangan cukup signifikan terhadap realisasi investasi kita,” tambah Rosan.

Lebih lanjut, Rosan menuturkan investasi menjadi instrumen penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Sebab hingga saat ini sektor konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah cukup terbatas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga sektor investasi serta ekspor dan impor punya potensi yang masih besar untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.

“Kalau kita mau mencapai pertumbuhan 6-8% kuncinya adalah di investasi dan ekspor, karena 2 ruang itu yang punya peluang untuk tumbuh dengan tinggi,” pungkas Rosan.

Rosan mengakui saat ini para produsen mobil listrik dunia menuntut setiap negara, termasuk Indonesia untuk memproduksi energi bersih.

Rosan menjelaskan, hal itu sejalan dengan rencana investasi untuk membangun pabrik-pabrik kendaraan listrik di sebuah negara. Karena dianggap penggunaan kendaraan listrik kontraproduktif dengan cita-cita pengurangan emisi jika listrik yang digunakan bersumber dari energi fosil.

“Kita juga perlu melihat dari tren kedepan yang lebih banyak mendorong pertumbuhan dari clean energy, contohnya untuk membangun industri kendaraan listrik,” kata Rosan.

Lebih lanjut, Rosan mengaku saat ini telah ada pembahasan dengan salah satu produsen kendaraan listrik yang hendak masuk ke Indonesia. Akan tetapi permintaan dari calon investor tersebut, Pemerintah harus bisa memberikan energi yang ramah lingkungan.

“Kita sudah bicara dengan beberapa perusahaan yang mau berinvestasi di EV car, mereka requestnya, karena mereka ingin membuat electric car, maka energi yang mereka dapat juga dari renewable energy,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Rosan menuturkan kedepannya Pemerintah memang tengah mendorong untuk memprioritaskan investasi yang masuk untuk menggunakan energi bersih. “Kalau kita lihat itu yang akan kita dorong, bagaimana kita mengarahkan investasi yang masuk ke Indonesia itu adalah yang clean energy dan ekspor oriented,” sambung Rosan.

Menurutnya, salah satu yang menjadi pertimbangan investasi dari para calon investor ke Indonesia dengan melihat struktur demografi di Indonesia yang mana didominasi oleh usia-usia produktif dengan rentan usia sekitar 30 tahunan.. (jr)

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Honda Luncurkan Naked Sport Terbaru, Tembus Jakarta-Surabaya Tanpa Isi Bensin

23 Mei 2025 - 11:45 WIB

Yamaha Mio M3 Terbaru Resmi Dirilis, Jadi Andalan Motor Murah Berfitur Modern

22 Mei 2025 - 12:27 WIB

Dominasi BYD di Pasar Mobil Listrik: 10 Besar Mobil Listrik Terlaris April 2025

17 Mei 2025 - 11:46 WIB

Geely Galaxy L6 EM-i: Sedan Hybrid Canggih dengan Harga Terjangkau

15 Mei 2025 - 15:26 WIB

Daihatsu Catat Penjualan 46 Ribu Unit di Kuartal Pertama 2025, Sigra dan Gran Max Jadi Andalan

14 Mei 2025 - 15:09 WIB

Wakil Ketua DPRD: Tingkatkan Program  Kemudahan untuk Pelaku Usaha

17 Maret 2025 - 13:01 WIB

Trending di Bisnis