JAKARTA | Harian Merdeka
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mengimbau masyarakat untuk menyiapkan tas siaga bencana (TSB) sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi bencana, termasuk gempa megathrust.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh, menuturkan TSB dirancang untuk membantu warga bertahan hidup saat bantuan belum tiba atau ketika proses evakuasi tengah dilakukan.
“Tas ini dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi bencana atau kondisi darurat lainnya. Tas ini dipersiapkan untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang. Selain itu, tujuan dari TSB juga untuk memudahkan masyarakat saat proses evakuasi dilakukan,” ujar Hidayatulloh, dikutip kompas com, Rabu (2/10).
Dijelaskan Hidayatulloh, tas siaga bencana itu harus disesuaikan dengan kebutuhan pribadi masing-masing dan mempertimbangkan risiko bencana yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu, BPBD Kota Bogor memberikan panduan umum tentang barang-barang yang harus ada di dalam tas tersebut, yaitu:
1. Dokumen penting, seperti surat tanah, surat kendaraan, ijazah, akta kelahiran, dan lainnya. 2. Pakaian untuk tiga hari, termasuk pakaian dalam, celana panjang, jaket, selimut, handuk, dan jas hujan.
3. Makanan tahan lama, seperti mi instan, biskuit, abon, cokelat, dan makanan ringan lainnya. 4. Air minum yang cukup untuk kebutuhan selama kurang lebih tiga hari.
5. Kotak P3K yang berisi obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum.
6. Radio atau ponsel beserta baterai cadangan, charger, atau powerbank.
7. Perlengkapan mandi, seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, sisir, dan cotton bud.
8. Masker untuk menyaring udara kotor atau tercemar.
9. Peluit untuk meminta pertolongan dalam situasi darurat.
10. Alat penerangan, seperti senter, lampu kepala (headlamp), korek api, atau lilin.
11. Uang tunai secukupnya untuk kebutuhan selama kurang lebih tiga hari.
Hidayatulloh menekankan bahwa persiapan ini sangat penting karena Kota Bogor merupakan salah satu wilayah yang rawan bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. “Lebih baik kita bersiap-siap daripada terlambat. Dengan tas siaga ini, masyarakat dapat segera bertindak jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” tuturnya. (jr)