Menu

Mode Gelap
Soksi Minta Atribut Mad Romli Berlogo Golkar Diturunkan SAVEtember ROOM PACKAGE” Hadir dengan Berbagai Keuntungan Staycation Menarik di Hotel Santika Premiere Bintaro Kaesang Pangarep Menghilang? Diawasi dengan Teknologi AI, 1 Oktober, Pertalite Dibatasi Operasional RT RW Rp 4 Juta

Jakarta · 2 Sep 2024 10:48 WIB ·

Kalo (Rawon) Kalah Terlalu, Menang?


Kalo (Rawon) Kalah Terlalu, Menang? Perbesar

JAKARTA | Harian Merdeka

Tiga pasangan yakni Ridwan Kamil-Suswono, Pramono-Rano Karno dan Dharma Pongrekun – Kun Wardana bersaing untuk merebut tahta gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta, pada 27 November 2024.

Secara matematis, khans kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rawon)  sudah terlihat jelas. Karena pasangan ini diusung 15 partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yakni Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, dan PBB. Di tambah, Perindo, PAN, PPP, PKN, Prima, serta Garuda.

Sedangkan Pramono-Rano Karno hanya diusung PDIP. Sementara Dharma Pongrekun-Kun Wardana melalui jalur independen.

Di atas kertas, duet RK-Suswono bakalan dengan mudah mengalahkan jagoan PDIP, Pramono-Rano Karno, bahkan pasangan dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Sebaliknya, kalau kalah? terlalu.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan  pilihan PDIP tersebut tentu memiliki plus minus.

“Plusnya, PDIP memilih kadernya yang menjadi aspirasi arus bawah. Megawati sebagai ketua umum sudah memberi contoh yang mengutamakan kadernya untuk posisi cagub-cawagub di Jakarta,” ucap Jamil, dikutip tribunnews com, Rabu (28/8).

Ia menjelaskan, upaya mengutamakan kader sendiri, tentu diharapkan dapat mendongkrak semangat kader PDIP. Sebab, para kadernya merasa dihargai oleh ketua umumnya. “Minusnya, mengusung Pramono Anung – Rano Karno tidak mencerminkan karakteristik warga Jakarta. Sebab, duet ini hanya mewakili kalangan nasionalis,” tuturnya.

Sementara, lanjut Jamil, warga Jakarta mencerminkan karakteristik agamis dan nasionalis. Karena itu, duet Pramono Anung – Rano Karno tidak mewakili kalangan agamis.

“Tentunya ini menguntungkan pasangan Ridwan Kamil – Suswono. Pasangan ini lebih mencerminkan karakteristik warga Jakarta yang agamis dan nasionalis,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa duet Ridwan Kamil (RK)-Suswono tampaknya diuntungkan dengan pengusunan Pramono-Rano Karno oleh PDIP.  “Duet Ridwan Kamil – Suswono lebih berpeluang menang daripada Pramono Anung – Rano Karno. Sebab, duet  Pramono Anung – Rano Karno akan sulit mengejar elektabilitas Ridwan Kamil – Suswono,” ungkap dia.

Kalkulasi politik itu, lanjut Jamil, bisa berlaku bila tidak ada tsunami politi terhadap pasangan  Ridwan Kamil – Suswono. Elektabilitas duet ini tampaknya akan semakin melejit dan akan menang mudah.

Sementara itu, duet Pramono-Rano Karno mengaku baru mempersiapkan diri menghadapi persaingan di Pilkada DKI Jakarta. Salah satu persiapannya adalah memperkenalkan diri pada kegiatan car free day di Jalan MH Thamrin.

“Kami tidak berbicara tentang politik atau mengajak dan sebagainya. Kami meminta doa restu dan memperkenalkan diri kepada warga Jakarta. Kami mendengarkan apa yang menjadi keluhan selama ini,” ujarnya.

Ia mengaku, dirinya belum dikenal oleh generasi Z, sebutan mereka yang lahir pada periode 1997 hingga 2012. Oleh karena itu, ia bersama Rano Karno memperkenalkan diri saat CFD.  “Betul, jangankan kenal, saya sendiri aja juga enggak pengin dikenal. Karena sudah terlalu lama ya,” tuturnya, minggu (1/9)..

Pramono Anung mengatakan telah memahami permasalahan yang terjadi di Jakarta, ini katanya didasari pengalamannya yang sudah lama menjabat di pemerintahan. “Saya berpuluh-puluh tahun di pemerintahan. Urusan Jakarta di luar kepala,” tutur Pramono.

Meski begitu, ia belum menjelaskan program kerja prioritas yang dipersiapkan untuk mengatasi persoalan di Jakarta.  “Nanti disampaikan, kalau sekarang disampaikan ya ditiru,” katanya.

Menghadapi Pilkada DKI, Pramono Anung akan mengagendakan pembentukan tim kemenangan Pilkada Jakarta. Saat ini tengah disusun struktural dan lokasi tepat ihwal penempatan markas pemenangan. 

“Sebentar lagi akan kami umumkan secara official. Mudah-mudahan paling lama minggu depan sudah siap,” ujarnya.

Begitu pula markas pemenangan dibangun untuk dua fungsi. Pertama untuk tempat berpikir tim mengenai kampanye, kemudian kedua untuk para relawan Pramono Anung-Rano Karno.

Selain itu, due Pramono – Rano Karno berpikir untuk menawarkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi tim sukses mereka di Pilkada Jakarta 2024. Hal ini menanggapi harapan PDIP agar Anies terlibat menjadi tim kemenangan Pramono-Rano.“Kayaknya sih, Mas Anies juga mau bantu kami,” katanya di Jakarta.

Bagaimana dengan duet Dharma Pongrekun-Kun Wardha?

Menghadapi duet koalisi indonesia maju plus, RK-Suswono, Dharma Pongrekun mengaku tidak ada persiapan khusus menghadapi RK.

“Nggak ada, kami hanya menjalani ke depan apapun yang ada di depan kami,” kata Dharma, dikutip detikcom, Kamis (16/8).

Ia hanya menyerahkan diri kepada Tuhan mengenai perjalanannya di Pilgub Jakarta . Di sisi lain dia juga berharap dukungan dari masyarakat Jakarta. “Kalau rencana, manusia boleh membuat rencana, tetapi kami percaya bahwa skenario Tuhan lah yang akan terjadi,” ujarnya.

“Jadi ke depan, kami mohon dukungan dari masyarakat Jakarta. Mari kita bersama-sama perbaiki bangsa, kita mulai dari Jakarta,” sambungnya.

Sebelumnya, KPU DKI Jakarta telah melakukan rapat pleno hasil verifikasi faktual syarat dukungan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

Dari hasil rapat pleno, KPU DKI menyatakan Pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardana memenuhi syarat dukungan dan bisa mendaftar di Pilgub Jakarta lewat jalur independen.

Hal itu disampaikan Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata saat menyerahkan berita acara hasil verifikasi faktual kepada pasangan Dharma Pongrekun – Kun Wardana. Wahyu mengatakan pasangan tersebut bisa ikut mendaftar untuk berlaga di Pilkada 2024 pada 27 November 2024.

“Bahwa Berita Acara hari ini menyatakan Pak Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memenuhi syarat sebagai untuk mencalonkan, mendaftarkan diri sebagai calon perseorangan di 27 November mendatang,” kata Wahyu Dinata di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (15/8). (jr)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Soksi Minta Atribut Mad Romli Berlogo Golkar Diturunkan

9 September 2024 - 10:02 WIB

Kaesang Pangarep Menghilang?

4 September 2024 - 10:32 WIB

Diawasi dengan Teknologi AI, 1 Oktober, Pertalite Dibatasi

4 September 2024 - 10:27 WIB

Operasional RT RW Rp 4 Juta

4 September 2024 - 10:21 WIB

44 Karyawan PSSI Dipecat

4 September 2024 - 10:11 WIB

Gaji Pekerja Dipotong Buat Pensiun

4 September 2024 - 10:04 WIB

Trending di Nasional