JAKARTA | Harian Merdeka
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan anak muda di Kudus sempat tak ingin menjadi pembatik.
Agus mengatakan anak-anak muda di Kudus sempat hilang minat untuk meneruskan sebagai pembatik. Mereka justru memilih bekerja di pabrik rokok. Fenomena ini terjadi pada tahun 1990-an sampai dengan tahun 2005 lalu.
“Saya mendapat laporan bahwa pada sekitar tahun 1990-an animo dari anak-anak muda kudus, para pekerja di kudus terhadap atau untuk menjadi pembatik itu semakin lama semakin hilang. Karena sebagian besar dari penduduk kudus lebih memilih menjadi pekerja di pabrik-pabrik rokok. Batik Kudus hampir punah,” tutur Agus pada peringatan Hari Batik Nasional 2024 di Mall Kota Kasablanka, dikutip detikcom, Rabu (2/10).
Untungnya, Batik Kudus yang diambang kepunahan dapat terselematkan berkat kerjasama sejumlah pihak dan berbagai pemangku kepentingan pada tahun 2005. Agus pun mengaku lega. .
Dia berharap Kemenperin maupun pihak terkait lain dapat segera mendeteksi tren kepunahan pembatik di daerah-daerah lain. Nantinya, pihaknya akan mengintervensi agar batik asal daerah tersebut dapat terus dilestarikan.
“Kita harapkan bahwa di daerah-daerah lain juga kita bisa segera mendeteksi apabila ada tren bagi pembatik-pembatik di daerahnya yang lebih cenderung untuk memilih pekerjaan lain, nanti negara atau pemerintah akan masuk di situ,” terangnya.
Dalam rangka Hari Batik Nasional, pihaknya pun telah melakukan berbagai program untuk melestarikan batik Indonesia, mulai dari focus group discussion (FGD), program penumbuhan wirausaha baru, program fasilitasi indikasi geografis, pendampingan teknis produksi, hingga memberikan fasilitas mesin dan peralatan bagi pembatik. (jr)