Menu

Mode Gelap
PKB Beri Penghargaan untuk 20 Pemuda Under 30 di Puncak Harlah ke-27 Saksi Akui Rahasiakan Setoran untuk Mbak Ita dan Suami Demi Jaga Nama Baik Telur Sehari, Masa Depan Cerah: Alfamart Hadirkan Solusi Gizi di 25 Kota Wali Kota Tangerang Resmi Buka Liga FORSSEKOT U-8 hingga U-12 Tahun 2025 Pemkot Tangsel Ajukan Revisi APBD 2025, Fokus pada Banjir, Pendidikan, dan Gaji PPPK

Daerah · 12 Jan 2024 06:28 WIB ·

Pergantian Nama Halte TransJakarta Dinilai Membingungkan


Salah satu nama halte TransJakarta yang berganti.(ist) Perbesar

Salah satu nama halte TransJakarta yang berganti.(ist)

JAKARTA | Harian Merdeka

Lantaran merasa tak ada sosialisasi kepada warga, nama sejumlah halte TransJakarta yang berganti dan dikeluhkan warga dinilai membuat bingung.

Kritikan tersebut disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas, kemarin.

Sejumlah halte-halte yang mengalami perubahan nama antara lain Halte Tirtayasa di Petogogan, Jakarta Selatan, yang berubah menjadi Halte Pasar Santa.

Kemudian, ada Halte Tendean di Jakarta Selatan yang berubah nama menjadi Halte Tegal Mampang dan Halte Sarinah di Jakarta Pusat menjadi Halte MH Thamrin.

Sejumlah pengguna juga mengeluhkan nama-nama halte TransJakarta yang berganti, antara lain Halte S Parman Podomoro City di Tomang, Jakarta Barat, menjadi Halte Tanjung Duren, Halte Harapan Kita di Jakarta Barat menjadi Halte Kota Bambu, Halte Senayan JCC di Jakarta Pusat menjadi Halte Senayan, serta Halte Dukuh Atas 2 menjadi Halte Galunggung.

Pengguna TransJ juga mengeluhkan nama rute atau halte tujuan akhir di layar yang terdapat Halte TransJakarta sudah berganti, namun nama rute di layar pada bus TransJ belum. Hal itu dianggap membingungkan.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengaku berang dengan hal perubahan nama-nama halte tersebut. Dia merasa tak ada sosialisasi terkait pergantian nama itu.

“Oke, kalau Pj merasa dirinya besar, merasa orang dekat Istana, nggak ada masalah tidak disampaikan sama DPRD. Tapi harusnya diinformasikan, disosialisasikan ke pengguna TransJ dong. Ini gimana kagak disosialisasikan? Jangan-jangan orang ada yang kelewat, ada yang salah, membingungkan,” kata Hasbi di Jakarta kemarin.

Anggota Komisi Bidang Transportasi itu juga menyayangkan perubahan nama halte tak didiskusikan bersama anggota Dewan.

Meskipun tak diajak diskusi, politikus PKB itu berharap perubahan nama bisa disampaikan kepada anggota DPRD sebagai mitra Pemprov DKI.

“Betul tidak ada aturan yang harus didiskusikan ke kita. Paling tidak, DPRD itu mitranya. Ini kasih tahu dong mitranya,” ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan legislator DKI bisa membantu menyosialisasikan soal perubahan nama kepada warga Jakarta. Misalnya, melalui kegiatan reses.

“Itu kan fungsinya reses, menemui masyarakat, kita sampaikan. Nah, gimana mau disampaikan ke masyarakat kalau kita juga nggak dikasih tahu? Infokan aja, apa susahnya sih,” ucapnya.(fik/jr)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sopir Truk Ancam Mogok Nasional

4 Juli 2025 - 11:39 WIB

SPS Aceh Peringati HUT ke-79 dengan Ziarah Sejarah ke Radio Rimba Raya

22 Juni 2025 - 10:51 WIB

FPRMI Rayakan HUT ke-2 dengan Penganugerahan Pimred Award 2025 dan Pengukuhan Pengurus Wilayah

21 Juni 2025 - 14:19 WIB

Hotel Santika Gelar Aksi Peduli Lingkungan di Kawasan Adat Baduy

20 Juni 2025 - 20:06 WIB

FPRMI Kukuhkan 9 Pengurus Wilayah di Momen HUT ke-2 di Serang, Banten

19 Juni 2025 - 15:46 WIB

Resmi Pimpin DPW PAN Banten, Irna Targetkan PAN Masuk Tiga Besar Pemilu 2029

14 Juni 2025 - 21:36 WIB

Trending di Daerah