Menu

Mode Gelap
Kena OTT KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko akan Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan Raih Penghargaan Tingkat Nasional, Bank Aceh Terus Berkolaborasi dan Dipuji Bobby Polres Tangsel Sigap Usut Siswa SMP di Gading Serpong yang Jatuh dari Lantai 8 KPU Jabar Bangun Zona Integritas Perkuat Kelembagaan Prabowo Bantah Dikendalikan Jokowi

Bisnis · 20 Sep 2024 10:40 WIB ·

Waspada! Fenomena Gig Economy


Waspada! Fenomena Gig Economy Perbesar

JAKARTA | Harian Merdeka

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak mewaspadai fenomena gig economy atau ekonomi serabutan seiring dengan kemajuan teknologi. Pasalnya, fenomena ini bisa menjadi ancaman dunia kerja di Indonesia lantaran perusahaan berpotensi lebih senang merekrut pekerja lepas atau freelancer ketimbang pekerja tetap.

“Ini trennya kita lihat menuju ke sana,” tutur Jokowi dalam pembukaan Kongres ISEI dan Seminar Nasional 2024 yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/9).

“Perusahaan lebih memilih pekerja independen, perusahaan lebih memilih pekerja yang freelancer, perusahaan lebih memilih kontrak jangka-jangka pendek untuk mengurangi risiko ketidakpastian global yang sedang terjadi,” sambungnya.

Selain itu, karena fleksibilitas waktu, maka seorang pekerja dalam tren gig economy dapat bekerja di lebih satu negara. Kondisi itu bisa mengancam lapangan pekerjaan bagi calon pekerja lain.

Presiden Jokowi memprediksi, baik Indonesia atau global di masa depan akan mengalami kondisi sedikitnya peluang kerja dibandingkan jumlah pelamar kerja. Selain tantangan fenomena gig economy, Jokowi juga membeberkan dua faktor dan tantangan lainnya.

Pertama, perlambatan ekonomi global. Ia menyebut Bank Dunia mencatatkan pertumbuhan global hanya berada di 2,7 persen dan diprediksi pada 2024 turun menjadi 2,6 persen.

Kedua, peningkatan otomasi di berbagai sektor kerja seperti kecerdasan buatan (AI) yang bisa memangkas pekerja orang. Ia menyinggung prediksi 2025 yang menyebutkan 85 juta pekerjaan yang hilang.

“Ke depan terlalu sedikit peluang kerja untuk sangat banyak tenaga kerja yang membutuhkan. Too few jobs for too many people, ini yang harus kita hindari,” ujar Jokowi. (jr)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemkot Tangsel Ajak Orang Tua Imunisasi Anak Lengkap untuk Cegah Penularan Campak Rubella

5 November 2025 - 11:26 WIB

Ini Nama 43 Pejabat Administrator Gunungsitoli Dilantik, Wawako Tekankan Integritas dan Profesionalisme

4 November 2025 - 17:22 WIB

Wali Nanggroe Terima Dubes Rusia, Bahas Peluang Kerja Sama Aceh–Moskow

1 November 2025 - 17:57 WIB

Repnas: Saatnya Aceh Bangkit, Bahlil Buka Kewenangan Migas

1 November 2025 - 17:53 WIB

Golkar Yakin Prabowo sudah Mengendus Ordal yang Akali Rakyat

31 Oktober 2025 - 16:12 WIB

Semangat “Terang untuk Negeri”, PT. PLN UP3 Nias Gelar Syukuran Hari Listrik Nasional Ke-80 dan Berbagi untuk Masyarakat

28 Oktober 2025 - 11:39 WIB

Trending di Bisnis