JAKARTA | Harian Merdeka
Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera mengangkut tumpukan sampah liar di Desa Muara Bakti, Babelan, ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) Kertamukti, Cibitung.
Ia berharap masalah sampah dapat ditangani secara menyeluruh dan efektif. “Mudah-mudahan terkait dengan persoalan sampah ini secara komprehensif dan bisa ditangani dengan baik oleh Dinas Lingkungan Hidup,” ujar Dedy, Rabu (20/11).
Selain soal pengangkutan sampah, Dedy juga menginstruksikan agar lokasi pembuangan sampah ilegal tersebut ditutup.
Dedy melanjutkan, sampah liar tersebut bisa dialihkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng, Setu. Namun, kondisi TPA tersebut saat ini sedang dalam proses penataan karena hampir kelebihan kapasitas.
“Kita lihat kalau di TPA Burangkeng mungkin sudah overload. Tapi kita juga sudah mengalokasikan anggaran untuk perluasan TPA,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Dedy mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, demi menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Sebelumnya, warga menantang Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mendatangi hamparan sampah liar di Desa Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi.
Sebagai menteri, Hanif diharap bisa mengecek, bahkan membantu membersihkan tumpukan sampah di lahan bekas galian tersebut. “Harus sampai (datang ke lokasi), bupati, menteri, tengok,” ujar Agus Cina (52), warga setempat dikutip Kompas.com.
Ia mengaku kaget dalam sepakan terakhir ada tumpukan sampah tak jauh dari lokasi yang biasa ia gunakan untuk memancing. “Udah seminggu lebih pak, dulu mah belum ada, ini ada yang buang aja,” kata Agus.
Meski jauh dari permukiman, warga setempat tetap mengeluhkan bau menyengat yang ditimbulkan tumpukan sampah ini. “Bau, sampai sono kampung. Saya enggak tahu sih (siapa yang buang sampah), kalau tahu enggak saya kasih (izin membuang),” ucap Agus.
Agus mengaku sempat melihat beberapa truk lalu-lalang masuk ke lokasi ini. Truk-truk tersebut diduga membawa sampah liar untuk dibuang di lokasi tersebut. “Mobil truk yang gede. Ada yang buang, tahu siapa yang nganu (buang sampah),” ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, tumpukan sampah liar di Desa Muara Bakti tersebar di lahan bekas galian di tepi Kali Bekasi.
Hamparan sampah yang luasnya mencapai 200 x 75 meter ini terdiri dari berbagai jenis sampah rumah tangga, seperti kantong plastik, botol, bekas kemasan makanan, tikar, hingga batang pohon.
Bau menyengat tercium di lokasi, dengan sisa-sisa pembakaran sampah terlihat di beberapa titik. Lokasi pembuangan sampah liar ini berjarak sekitar satu kilometer dari permukiman warga di Desa Muara Bakti. (jr)