Menu

Mode Gelap
Soksi Minta Atribut Mad Romli Berlogo Golkar Diturunkan SAVEtember ROOM PACKAGE” Hadir dengan Berbagai Keuntungan Staycation Menarik di Hotel Santika Premiere Bintaro Kaesang Pangarep Menghilang? Diawasi dengan Teknologi AI, 1 Oktober, Pertalite Dibatasi Operasional RT RW Rp 4 Juta

Hukum · 2 Sep 2024 10:31 WIB ·

Hukum Jadi Jongos Politik


Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

JAKARTA | Harian Merdeka

Pada masa penjajahan, jongos sering identik dengan begundal atau kaki tangan Belanda. Makna kata yang berkembang kemudian menjadi sedemikian sempit dan negatif atau rendah.

Jongos yang ternyata merasa dirinya sebagai Korban kemiskinan, sebagai Jongos untuk menjadi ‘Korban’ dan ujung-ujungnya kejiwaan semakin terpojok/ minder.

Akibatnya potensi diri tak berkembang. Pekerjaan pun dilakukan setengah hati. Kemudian menganggap diri ini sebagai pecundang, atau bisa diartikan Jongos masuk kasta terendah .

Bagaimana dengan penerapan hukum kita, apa masuk dalam kasta terendah atau tidak sehat . Lihat saja kasus vina cirebon, kemudian netizen telah memahami adanya sandera kepada pimpinan partai politik yang pada gilirannya, wajah hukum sudah menjadi Jongos Politik.

Jongos politik bisa berarti dipermainkan pada sebuah kepentingan Kekuasaan yang merugikan rakyat.

Namun dalam persepsi lain dalam pendekatan lain yang masuk akal, seperti peribahasa ada gula ada semut (ada yg menguntungkan pasti berkumpul orang), jadi berkumpulnya partai dalam istilah KIM Plus sebuah kepentingan .

Dan sebuah konsetasi politik walau sudah ada keputusan MK pasal 60 dan 70 ,nampaknya tidak membuat partai menjadi mandiri, tapi makin terlihat ketakutannya dan kehilangan kekuasaan .

Dan Tabrakan logika politik dan logika publik semakin hebat dan rakyat semakin muak mendengar celotehan yg sepertinya rakyat bodoh. Terjadilah demo !

Ungkapan Presiden terakhir Jangan kalau pas ada senang ramai-ramai, tapi begitu ada banyak masalah, tidak rame-rame lagi,”

Presiden lupa bahwa program revolusi mental  yg bapak banggakan itu terlupakan dan akan menegakan hukum dg menggigit sendiri namun akhirnya melahirkan jongos jongos  politik , seperti kata pribahasa “menepuk air didulang memercik muka sendiri “. (dahlan)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Soksi Minta Atribut Mad Romli Berlogo Golkar Diturunkan

9 September 2024 - 10:02 WIB

Kaesang Pangarep Menghilang?

4 September 2024 - 10:32 WIB

Diawasi dengan Teknologi AI, 1 Oktober, Pertalite Dibatasi

4 September 2024 - 10:27 WIB

Operasional RT RW Rp 4 Juta

4 September 2024 - 10:21 WIB

44 Karyawan PSSI Dipecat

4 September 2024 - 10:11 WIB

Gaji Pekerja Dipotong Buat Pensiun

4 September 2024 - 10:04 WIB

Trending di Nasional