JAKARTA | Harian Merdeka
Kereta tanpa rel otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN) dikembalikan ke China. Pasalnya, sistem autonomus tak berfungsi dengan baik.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi mengatakan, berdasarkan penilaian Kementerian Perhubungan bahwa kereta tanpa rel di IKN belum bisa berfungsi dengan baik, sehingga belum dapat dioperasikan sebagai moda transportasi di IKN.
“Hasil dari penilaian Proof of Concept (PoC) ditemukan bahwa sistem autonomus dari trem otonom belum dapat berfungsi dengan baik,” kata Ali saat dihubungi MNC Portal, Rabu (13/11).
Penilaian PoC dilakukan di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara dengan dua rute pengujian yang mencakup area di sekitar Kemenko 1–4 dan Jalan Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur.
Pengujian dilakukan pada jalur khusus yang bersifat mixed traffic di mana ART berbagi jalan dengan kendaraan lain. Meski kondisi kawasan masih dalam pembangunan, tim penilai PoC telah selesai melaksanakan evaluasi, dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan jalur jalan yang memungkinkan untuk dilakukan penilaian uji coba.
Berdasarkan hasil evaluasi, tim penilai PoC menyimpulkan bahwa teknologi otonom ART direkomendasikan untuk dapat dimanfaatkan di Indonesia sebagai transportasi publik dengan catatan untuk dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan teknologi lebih lanjut.
Hal ini diperlukan untuk mencapai performa optimal sistem otonom sesuai dengan standar yang dipersyaratkan, karena sejauh ini sistem otonom belum dapat difungsikan. Kinerja ART dalam kegiatan PoC pada kondisi lingkungan saat ini di IKN belum menunjukkan sistem kendali otonom yang reliabel sebagaimana ditunjukkan pada sarana serupa di Tiongkok. (jr)