Menu

Mode Gelap
Kementerian LH Segel KEK Lido HUT Ke-17, DPD Partai Gerindra Banten Sediakan Makan Siang Gratis Truk Galian Tanah Dilarang Melintas Maarten Paes Tidak Khawatir Hadapi Jepang Al Muktabar Hadiri Syukuran HUT ke-79 Korps Brimob di Polda Banten

Bisnis · 10 Okt 2024 14:08 WIB ·

Presiden Jokowi Sebut Produk China Banjiri Pasar Domestik


Presiden Jokowi Sebut Produk China Banjiri Pasar Domestik Perbesar

JAKARTA | Harian Merdeka

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan saat ini banyak produk China yang over produksi. Bahkan, barang impor itu masuk secara masif di pasar domestik banyak negara dengan harga murah.

“Di sisi lain juga sudah banyak dibahas secara luas soal over produksi di China, banyak negara sudah mulai khawatir dan bersiap melindungi pasar domestiknya dari masuknya produk impor dari China yang masif dengan harga yang jauh lebih murah,” ujar Jokowi saat membuka Trade Expo Indonesia ke 39 Indonesia di Hall Nusantara ICE BSD City, Tangerang, dikutip okezone, Rabu (9/10).

Ia berharap Indonesia dapat melindungi pasar domestiknya dari gempuran produk China. Selain itu, Indonesia harus mampu menguasai pasar dalam negeri dan merambah secara luas ke luar negeri.

“Dan kita sebagai negara dengan pasar yang besar, dengan jumlah penduduk terbesar keempat dunia 280 juta jiwa harus mampu melindungi pasar domestik kita, harus mampu memasarkan produk-produk kita agar kita mampu menguasai pasar di dalam negeri dan juga terus merambah secara luas di pasar luar negeri,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi secara resmi membuka Trade Expo Indonesia ke 39 Indonesia di Hall Nusantara ICE BSD City, Tangerang, Rabu (9/10).

“Saya menyambut baik trade Expo Indonesia yang ke-39 ini sebagai pameran produk ekspor terbesar di Indonesia yang dilakukan secara hybrid by offline dan virtual untuk memasarkan produk-produk unggulan kita ke pasar dunia,” kata Jokowi dalam sambutannya.

“Kita harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi lagi dan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produk kita serta bisa merambah ke pasar yang lebih luas lagi,” sambungnya.

Jokowi menyebut saat ini dunia masih belum pulih sepenuhnya. Ekonomi global, katanya, juga masih tumbuh lambat dikisaran 2,6%–2,7%, serta inflasi yang masih menghantui banyak Negara.

“Perkiraan inflasi global dikisaran 5,9%, ditambah perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung yang membuat Negara-Negara terus membuat kebijakan restriksi perdagangan. Saat ini setidaknya ada 19 Negara yang melakukannya, semua itu membuat volume perdagangan global menjadi lesu,” kata Jokowi.

Jokowi menyoroti banyak negara sudah mulai khawatir dan bersiap melindungi pasar domestiknya dari masuknya produk impor dari China yang masif dengan harga yang jauh lebih murah.

“Dan kita sebagai negara dengan pasar yang besar, dengan jumlah penduduk terbesar keempat dunia 280 juta jiwa harus mampu melindungi pasar domestik kita, harus mampu memasarkan produk-produk kita agar kita mampu menguasai pasar di dalam negeri dan juga terus merambah secara luas di pasar luar negeri,” kata Jokowi.

Menurutnya, pemasaran saat ini tidak perlu lagi menggunakan cara-cara konvensional tapi juga harus memanfaatkan digitalisasi. Jokowi berharap Indonesia dapat masuk secara masif secara digital untuk memasarkan produk-produk Negara kita Indonesia.

“Saat banyak negara melakukan restriksi akibat perang dagang menurut saya di situ ada peluang. Saat banyak negara mengalami inflasi tinggi menurut saya di situ juga ada peluang,” jelasnya. (jr)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Polda Banten Kerahkan 4971 Personel dalam Operasi Ketupat Maung 2025

14 Maret 2025 - 11:24 WIB

Operasi Ketupat 2025 akan Libatkan 93 Ribu Personel

14 Maret 2025 - 11:20 WIB

Anak Petinggi Prodia hadiri Sidang Kasus Asusila di PN Jaksel

13 Maret 2025 - 14:18 WIB

Polres Jaksel Selidiki Food Vlogger Codeblu Kasus UU ITE

13 Maret 2025 - 14:12 WIB

Tekad Korem 052/Wkr Wujudkan Swasembada Pangan

12 Maret 2025 - 12:12 WIB

Puncak Arus Mudik Diprediksi Mulai 28 Maret, Polri Dirikan 2.835 Posko

12 Maret 2025 - 12:07 WIB

Trending di Hukum