Bumijawa | Harian Merdeka
Jalur ekstrem jip wisata dengan sensasinya yang menantang bisa menjadi alternatif pilihan pengunjung objek pemandian air panas Guci. Tak terkecuali Pj Bupati Tegal Agustyarsyah yang berkesempatan menguji adrenalin, menjajal jalur off road Tatamba Jeep Guci berkeliling di areal hutan pinus milik Perhutani di lereng Gunung Slamet, Selasa (05/11/2024).
Tapi sebelumnya, siapkan nyali dan tubuh yang fit agar bisa menikmati rute jelajah sepanjang 8 kilometer ini. Tanah berbatu dan berlumpur dengan tanjakan dan turunan curam siap menguji keterampilan pengemudi sekaligus meletupkan teriakan keseruan para penumpangnya.
Dengan merogoh kocek Rp400 ribu, pengunjung sudah bisa menyewa satu unit jip lengkap dengan pengemudi andal yang siap menggeber, melibas alur sempit nan terjal selama dua jam yang membuat hati penumpangnya dag-dig-dug. Adapun belukar dan deretan pohon pinus yang menjulang tinggi memberikan sensasi kesejukan serta kedamaian tersendiri.
Setiap jip bisa mengangkut satu pengemudi dan tiga penumpang. Yang satu duduk di samping pengemudi dan dua lainnya di bangku belakang. Jip era 1990-an dilengkapi penggerak roda 4×4 ini dan winch atau alat yang bisa membantu jip keluar dari kubangan atau menariknya di tanjakan terjal.
Tercatat ada enam unit jip yang dikerahkan untuk mengangkut rombongan personil Pemerintah Kabupaten Tegal dari titik pemberangkatan di Hotel Sun Q Ta menuju taman wisata alam Curug Cimpedak yang berjarak sekitar 1,5 kilometer. Di sini, pengunjung bisa memetik buah stroberi dan menikmati sajian kuliner lokal sembari menikmati pemandangan air terjun dan aliran sungai berbatu.
Usai sesi makan siang, jip pun segera beranjak memasuki jalur off-road yang tak jauh dari Curug Cempedak. Di sini, jip mulai menderu menaiki dan menuruni tanjakan berbatu cadas, melintasi sungai. Belum lama menikmati keseruan ini, pengunjung diajak berhenti di pos satu untuk menanam pohon di lahan yang sudah disiapkan untuk menumbuhkan kecintaan wisatawan pada lingkungan hidup.
Lanjut di jalur off road, deru mesin jip pun semakin menjadi ketika jip miring ke kiri ataupun ke kanan dan sesekali bersender ke dinding tanah. Tak ayal, teriakan histeris para penumpang pun pecah, memecah kesunyian hutan. Sementara sang pengemudi tetap konsisten menjaga permainan kopling dan remnya agar tidak terguling atau terjungkal.
Dengan kondisi medan tanah yang licin dan gembur akibat hujan, sering kali serpihan lumpur beterbangan masuk ke jip mengenai penumpang. Kondisi ini tak menyurutkan pengemudi jip membawa penumpangnya menuju di pos pemberhentian berikutnya. Di sini penumpang diajak menikmati sajian kopi tubruk arabika yang diseduh secara sederhana di gubuk kayu di sela kebun kopi.
Perjalanan di jalur off road pun kembali berlanjut, memutar mengelilingi kawasan hutan produksi hingga kembali ke Hotel San Q Ta.
Menurut Agustyarsyah, petualangan menembus kawasan hutan pinus dengan jip ini bisa memacu adrenalin sekaligus memberikan pengalaman yang tidak biasa di Guci yang identik dengan wisata pemandian air panas.
“Saya rasa ini tidak hanya mengajak wisatawan berpetualang masuk hutan. Tatamba Jeep Guci mampu memadukan konsep ekowisatanya dan ini cocok jadi wisata yang patut dicoba sebelum berendam di air panas Guci,” ujarnya
Kesan serupa juga disampaikan Eka Widyawati, jurnalis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Tegal yang ikut dalam rombongan ini.
”Ini sih gokil banget. Tanjakan dan turunan tajam berkelok dilibas begitu saja, sampai kita harus miring-miring mengimbangi laju mobil yang berasa mau terguling. Kita jadi teriak-teriak, ya sekalian saja ini untuk menghilangkan stres,” kata Eka. (AL/hmi)